Saat itulah pelaku menyatakan keinginannya untuk menikah namun ditolak korban.
Lalu pada 4 September pukul 13.00 WIB, pelaku memiliki rencana jahat untuk membuat jera korban, yakni dengan cara membakarnya.
Keesokan harinya, sekitar pukul 10.00 WIB, pelaku membeli bensin Pertalite 1 liter di dekat rumahnya.
Lalu pelaku membawa bensin itu dengan botol plastik warna hijau.
Pelaku kemudian menuju jalan di daerah Kapanewon Nanggulan untuk menunggu korban yang biasanya lewat di sana.
Pada pukul 12.00 WIB, benar saja, korban melewati jalan itu dan langsung dihadang oleh pelaku.
Keduanya sempat cekcok hingga pelaku nekat menyiram bensin.
"Mereka sempat terjadi keributan pada saat itu juga pelaku menyiramkan bensin ke bagian punggung, dada dan wajah korban yang kemudian dibakar dengan menggunakan korek api," ujar Sudarmawan.
Setelah membakar korban hidup-hidup, pelaku langsung melarikan diri.
Sedangkan korban dalam kondisi mengenaskan dibawa warga sekitar ke RSUD Wates.
Sekitar satu bulan dirawat di sana, korban akhirnya meninggal dunia.
Agus mengaku berbuat nekat hanya untuk memberi efek jera yang akhirnya malah berakibat kematian.
"Saya kan emosi kemudian dia saya siram dengan bensin menggunakan tangan kanan di seluruh tubuh dan disulut menggunakan korek api dan saya melarikan diri," terang Agus, dikutip dari TribunJogja.com.
"Awalnya saya melakukan ini untuk memberikan efek jera saja tapi tidak tahunya malah fatal," sambungnya.
Baca juga: Hendak ke Pasar, Wanita Ini Kaget Lihat Remaja Tewas Gantung Diri Gunakan Dasi Sekolah