"Satu orang itu teman dia sama-sama kasus narkoba. Satu orang lagi itu saya kurang tahu," kata Purniawati.
Purniawati menuturkan, tak ada firasat apa pun sebelum mendapatkan kabar duka tersebut.
Padahal, ia berencana menjenguk sang adik pada akhir pekan ini.
"Rencana saya besok (Minggu) mau besuk dia. Tau-tau pagi tadi dapat kabar gantung diri," kata Purniawati.
Tolak Autopsi
Pihak keluarga terpidana kasus narkoba yang tewas gantung diri di LPKA Bandar Lampung menolak autopsi.
Mereka menganggap peristiwa itu sebagai musibah.
DS (15), terpidana kasus narkoba, ditemukan tak bernyawa di kamar mandi lapas, Sabtu (14/11/2020) dini hari.
Saat ditemukan, warga Desa Sabah Balau, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan itu dalam kondisi tergantung.
Kakak kandung DS, Purniawati (30), mengaku ikhlas dengan kepergian adik bungsunya itu.
Bahkan pihak keluarga ingin DS segera dimakamkan.
"Rencana dari sini (RS Bhayangkara) langsung kita bawa pulang saja untuk dimakamkan," kata Purniawati, Sabtu siang.
Baca juga: Cekcok dengan Suami Gara-gara Anak Menangis, Seorang Ibu Rumah Tangga Nekat Gantung Diri
Pihak keluarga meyakini bahwa DS tewas gantung diri.
Alasannya, tidak ditemukan bekas atau tanda kekerasan di sekujur tubuh korban.
"Gak ada, cuma di lehernya kejerat kain. Ya udah, kami ikhlas. Mungkin ini sudah jalan dia," kata Purniawati.
Purniawati mengaku mendapat kabar duka tersebut pagi tadi.
Ia diberi tahu oleh keluarga yang lebih dulu dihubungi oleh pihak lapas.
Mendapati kabar itu, ia bergegas menuju ruang forensik RS Bhayangkara Polda Lampung.
"Tadi pagi ditelepon sama keluarga juga. Katanya coba lihat itu adik kamu bukan. Setelah saya lihat, ternyata benar itu adik saya," kata Purniawati. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)
Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Kronologi Bocah 15 Tahun Gantung Diri di Lapas Anak Bandar Lampung