News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Merapi

Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Salurkan Bantuan untuk Pengungsi Gunung Merapi

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lebih dari 1.000 warga desa yang direkomendasikan untuk evakuasi telah menempati tempat evakuasi di empat kabupaten.

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas menyalurkan bantuan berupa alat perlengkapan pribadi kepada pengungsi erupsi Merapi di sejumlah titik di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Bantuan itu diberikan untuk membantu memberi kenyamanan para pengungsi.

"Berdasarkan hasil survei kami di sejumlah pengungsian, bantuan berupa peralatan pribadi sering kali terlewatkan. Padahal, peralatan pribadi bisa menambah kenyamanan masyarakat di pengungsian," kata Manajer Eksekutif Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas Anung Wendyartaka, Minggu (15/11/2020), di Balai Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sebagian masyarakat di kawasan rawan bencana III Jateng dan DIY sudah mulai diungsikan sejak status Gunung Merapi dinaikkan dari Waspada (II) menjadi Siaga (III) pada 5 November lalu.

Prioritas warga yang diungsikan adalah warga lanjut usia, anak balita, ibu hamil, dan penyandang disabilitas.

Di Kabupaten Magelang, warga dari sembilan dusun di kawasan rawan bencana III diungsikan di sembilan titik pengungsian.

Ratusan warga desa yang tidak dikategorikan kawasan rawan bencana pun ikut mengungsi karena trauma akibat erupsi Merapi 2010.

Mereka adalah warga Desa Keningar, Kecamatan Dukun.

Baca juga: Gunung Merapi Siaga, 7 Tempat Wisata di Klaten Ditutup, Ini Daftarnya

Meski kebutuhan pangan dan papan para pengungsi tercukupi saat di pengungsian, tetapi belum semua peralatan penunjang kenyamanan pengungsi tersedia.

Anung merinci bantuan yang diberikan kepada pengungsi di Magelang berupa selimut, kasur, tikar, bantal, sarung, handuk dewasa, handuk bayi, peralatan mandi, popok dewasa, pembalut wanita, popok bayi, ember, gayung, pakaian dalam, susu ibu hamil, mukena, dan obat-obatan.

Semua itu berasal dari sumbangan pembaca Harian Kompas yang masuk melalui Dana Kemanusiaan Kompas.

Bantuan juga diberikan kepada titik pengungsian di Boyolali, Klaten, dan Sleman. Setiap tempat mendapat bantuan sesuai kebutuhan.

"Kalau di Sleman, pengungsi membutuhkan mainan dan buku untuk anak-anak. Kemudian di Boyolali, bantuan yang kami salurkan berupa bahan makanan, seperti telur, tepung beras, dan tepung terigu," ujar Anung.

Kepala Desa Banyurojo Iksan Maksum menyatakan bantuan dari pembaca Kompas sangat berarti bagi para pengungsi dari Desa Babadan I yang mengungsi di tempatnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini