Ia mengaku pisau yang digunakannya untuk menghabisi Dedek memang sudah dipersiapkannya.
Selama ini ia mengaku kemana-kemana selalu membawa pisau dapur.
"Saya semenjak kena tujah (kena tusuk) selalu bawa pisau untuk jaga-jaga, saya mengenal korban, tapi tidak kenal dekat hanya sebatas mengenal saja," ungkapnya.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui Waka Polres Lubuklinggau, Kompol Rafael Jaya Lingga mengatakan kasus ini bermula pertama kali pada hari Minggu (1/11/2020) sekitar pukul 16.30 WIB, WA mengajak Dedek menuju rumah kontrakan AL.
Setiba di rumah AL, mereka bertiga bertemu dengan tiga rekannya yakni Ari Munandar, RI dan RA.
Setelah itu Dedek diajak tersangka AL dan WA pergi menuju belakang Bandara Silampari Lubuklinggau dengan alasan menemui bibinya.
"Setiba di lokasi kejadian AL langsung menusuk Dedek dari belakang sebanyak enam kali, dan AL juga menusuk leher Dedek. Keduanya meninggalkan Jasad Dedek dipiggir jalan," ungkap Rafael pada wartawan, Selasa (17/11/2020).
Baca juga: 5 Kali Ditusuk, Dedek Teriak Minta Tolong hingga Akhirnya Dihabisi Pelaku: Takut Korban Masih Hidup
Baca juga: Dedek Remaja 17 Tahun Tewas Penuh Luka Tusuk, Ternyata Dibunuh 4 Orang karena Hal Ini
Kemudiaan sekitar pukul 24.00 WIB, AL, RI dan RJ mengubur jasad Dedek di kebun karet dekat pagar Bandara Silampari Lubuklinggau kurang lebih berjarak 30 meter dari lokasi eksekusi mereka membunuh Dedek.
"Kurang lebih jaraknya sekitar 30 meter, jaraknya antara eksekusi dengan mereka menguburkan jasad Dedek sekitar 6 jam, yang mengeksekusi semunya adalah AL," ujarnya.
Hasil introgasi motif mereka menghabisi nyawa Dedek hanya untuk menguasai motor korban.
Kemudian RI dan RA bertugas menjual motor korban dan menikmati uangnya.
"Sementara WA pasca kejadian langsung kabur melarikan diri (DPO) dan saat ini masih dalam pengejaran Polres Lubuklinggau" ungkapnya.
Pinjam Motor Ibu
Duka mendalam dirasakan keluarga Abdie Hakim Perdana alias Dedek di Musirawas.