Setelah itu, lanjutnya, pelaku membuang korban di TKP jalan Pramuka.
Kejinya pelaku membawa korban dengan memasukkan Emy ke dalam sleeping bag.
"Korban ditekuk dan diikat dari kaki hingga atas. Pinggang menjadi kecil.
Kemudian dimasukkan ke dalam Sleeping bag," jelas dia.
Pelaku membawa korban ke TKP dengan menggunakan sepeda motor milik pelaku menggunakan Beat warna putih.
Pelaku merampas perhiasan dan handphone (ponsel) milik korban.
"Pelaku sempat mengambil handphone dan kalung milik korban.
Handphone dan kalung korban dijual oleh pelaku,"ujar dia.
Diterangkannya, pelaku diketahui seorang pelatih panjat tebing.
Sebelum kembali kos pelaku sempat panjat tebing terlebih dahulu.
Kemudian, ujar Kapolrestabes, pelaku kembali ke kosnya mengambil motor korban Beat warna merah putih.
Motor milik korban lalu dibuang ke TKP.
"Pelaku kembali ke kosannya menggunakan ojek online (ojol),"ujar dia.
Kapolrestabes menuturkan keesokan harinya pelaku dari Kosnya memutuskan menuju ke NTB menggunakan kapal.
"Jadi supaya kelihatannya seperti Laka lantas korban dipakaikan helm dan dan jaket.
Jadi saat menerima laporan dari masyarakat seolah-olah di TKP seperti Laka lantas,"imbuhnya.
Ia membenarkan korban sebentar lagi menikah.
Namun korban tidak menikah dengan pelaku yang merupakan teman spesialnya.
"Korban memang sebentar lagi akan menikah. Tapi tidak dengan melaku,"imbuhnya.
Ancam Laporkan Hubungan Gelap
Adanya ancaman akan dibeberkannya hubungan gelap membuat pelaku Agus Subakti nekat membunuh serta membuang korban Emy Listiani di Jalan Pramuka Gunungpati Semarang.
Agus mengatakan telah mengenal Emy Listiani sejak 1,5 tahun yang lalu.
Dirinya mengenal Emy di tempat wisata dan berlanjut hubungan asmara.
"Saya guru panjat tebing di Kabupaten Semarang.
Awal cuma hobi lalu disuruh ngajar," ujar dia saat konferensi pers di Mapolrestabes Semarang, Jumat (20/11/2020).
Terungkap Agus ternyata sudah beristri dan memiliki satu anak di Nusa Tenggara Barat.
Dirinya nekat membunuh perebut laki orang (pelakor) karena ditagih utang.
"Selain itu korban mengancam akan melaporkan hubungan ini (asmara) ke istri," tutur dia.
Ia menuturkan utang dengan korban sebesar Rp 11 Juta.
Dirinya meminjam uang sejak sebelum pandemi Corona.
"Saya utangnya sebelum pandemi Corona,"katanya.
(rahdyan trijoko pamungkas)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Rokok Dji Sam Soe Petunjuk Polisi Ungkap Pembunuhan Emy Listiani Jasad di Jalan Pramuka Semarang