Soal Ririn mengalami buta diduga karena paparan radiasi handphone saat mengikuti belajar daring, Ratih menekankan bahwa hal itu tidak benar.
"Iye bukan, karena penglihatan itu tiba-tiba sekali menghilang, bisa saja kerena penekanan, atau karena infeksi. Kemudian kita sekarang itu investigasi kita mau tahu apa penyebabnya."
"Jadi itu sekarang kita masih lakukan pemeriksaan, sampai sekarang itu memang anaknya harus lakukan, salah satunya itu foto kepala. Jadi diminta untuk foto kepala guna dilihat ada tidak kelainan di kepalanya, misalnya itu yang seperti saya bilang tadi, tumor," ungkapnya.
Apakah timbulnya tumor itu dari pola makan atau bawaan lahir sampai juga mememicu hingga tidak bisa melihat?
"Itu tidak ada pengaruhnya pola makan, tidak ada pengaruh dari luar. Biasanya itu mungkin bawaan dari kecil hanya tumornya itu kan perlahan-lahan kecil, makin membesar, nanti setelah membesar menekan saraf optik baru dia menyebabkan gejala berupa penurunan penglihatan. Kalau misalnya masih kecil, apalagi kalau agak jauh dari saraf matanya kemungkinan itu tidak bergejala ke mata," beberya.
Dokter Ratih mengungkapkan, analisis pemeriksaan itu, karena adanya udem papil, atau saraf matanya itu, ada udem membengkak, yang sampai sekarang masih investigasi kira-kira apa penyebabnya.
"Mudah-mudahan pemeriksaannya lebih cepat, kita sekarang itu lagi periksa CT Scan, kemudian nanti kita mungkin akan melakukan pemeriksaan dalam laboratory untuk kita tahu apakah ada infeksi atau tidak," ujarnya.
"Bukan karena radiasi, hasilnya belum ada. Jadi hari ini anaknya baru rencana pemeriksaan. Mudah-mudahan hasilnya cepat jadi kita bisa langsung secepatnya diagnosis apa kira-kira penyebabnya kemudian kita langsung tangani," tambahnya.
Baca juga: Bocah SD Tiba-tiba Tak Bisa Melihat Diduga karena Radiasi HP, Awalnya Mengeluh Penglihatannya Kabur
Tiba-tiba Tak Bisa Melihat
Sebelumnya, Ririn Indrianti Amran (10), warga Dusun Romang Bone, Desa Bori Matangkasa, Kecamatan Bajeng Barat, Gowa, tiba-tiba tak bisa melihat.
Awalnya, siswi kelas 6 sekolah dasar itu, merasa pusing dan penglihatan kabur usai bermain bersama rekannya di sekitar rumahnya.
Ia pun memberitahukan kakeknya yang pada saat itu juga berada di lokasi.
Nenek Ririn, Sataria Dg Nganne (46), mengatakan awalnya Ririn bermain bersama teman-temannya pada Sabtu tanggal 14 November 2020 lalu.
Tiba-tiba, cucunya itu mengeluh bahwa dia merasa pusing dan penglihatannya kabur.