Roda Pemerintahan Lumpuh total
Dari laporan sementara, delapan kantor pemerintahan di Lhoksukon terendam banjir.
Hal itu membuat aktivitas kantor tak bisa berjalan alias lumpuh total.
Kondisi itu juga menimpa Kantor BPBD Aceh Utara. Namun, Andre memastikan, proses penanganan bencana banjir terus dilakukan.
“Termasuk kantor camat dan lain sebagainya. Namun, kami pastikan proses penanganan banjir berjalan. Karena sebagian kantor pemerintah masih di Lhokseumawe,” kata Andre.
Baca juga: TNI AL Evakuasi Warga yang Terjebak Banjir di Lhoksukon Aceh Utara
Baca juga: Bencana Banjir dan Longsor Diprediksi akan Sering Terjadi di Banten Hingga Februari 2021
Ratusan trafo PLN padam
Manajer Komunikasi PLN Unit Induk Wilayah Aceh, T Bahrul Halid, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/12/2020) menjelaskan, sebanyak 330 trafo PLN padam akibat luapan banjir.
Dirinya menjelaskan, banjir bahkan merendam sejumlah kabel dan peralatan kontrol gardu penghubung milik PT PLN di Lhoksukon, Aceh Utara.
Secara detail, Bahrul merinci, kecamatan yang saat ini masih padam listrik adalah Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Cot Girek, Kecamatan Baktiya Barat, Kecamatan Lapang, Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Paya Bakong, Kecamatan Pirak Timu, dan sebagian Kecamatan Syamtalira Aron, Aceh Utara.
"Hanya Kecamatan Nibong yang masih menyala. Meski banjir, namun ketinggiannya masih batas aman. Kami mohon maaf atas pemadaman ini,” pungkasnya.
(Kompas.com: Kontributor Lhokseumawe, Masriadi)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Fakta Banjir di Aceh Utara, Satu Korban Tewas dan Ribuan Warga Mengungsi"