Berdasarkan penelusurannya, kata dia, masih banyak jebakan tikus yang dialiri listrik di Kecamatan Tanon, Masaran, dan Sidoharjo.
Dengan begitu, potensi jatuhnya korban terkena sengatan listrik dari jebakan tikus masih besar.
"Semakin banyak perangkap tikus berbasis listrik yang dipasang maka semakin banyak juga manusia yang kesetrum," tuturnya.
Sebelumnya, seorang petani bernama Suyadi (58) asal Dukuh Tanjang RT 21, Kedung Upit, Sragen, tewas akibat terkena sengatan listrik jebakan tikus.
Sampai saat ini di Sragen sudah ada 12 korban meninggal dunia akibat jebakan tikus listrik.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Bukan Tersengat Listrik, Petani Sragen yang Tewas karena Tergelincir, Tak Ada Tanda-tanda Kekerasan