Wanita muda yang bertugas sebagai teller bank ini berasal dari Sukawati, Gianyar.
Korban Pembunuhan
Pantauan Tribun Bali di lokasi kejadian, sejumlah petugas kepolisian dari Polresta Denpasar, Polsek Denpasar Barat, dan Inafis Polresta Denpasar langsung datang ke TKP begitu mendapat laporan penemuan mayat.
Petugas kepolisian lalu melakukan pemeriksaan di dalam rumah bertingkat dua berwarna putih itu.
Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas BPBD Kota Denpasar mengevakuasi jenazah Putu Widiastuti dengan mobil ambulans menuju RSUP Sanglah, Denpasar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah luka tusuk di sekujur tubuh korban.
"Tusukan kecil, tapi bukan pisau, mirip belati," ujar seorang petugas kepolisian di TKP.
Baca juga: Pensiunan Guru yang Tewas Dibunuh Perampok di Banda Aceh Ternyata Berencana Pindah Rumah
Selain itu, kondisi di dalam kamar korban yang berada di lantai dua dalam kondisi berantakan.
Sedang barang yang diketahui hilang yakni satu unit sepeda motor.
Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Dewa Putu Gede Anom Danujaya, saat ditemui di lokasi kemarin siang menyatakn masih mendalami kasus ini.
"Penyebab kematian kita masih lakukan pendalaman melalui autopsi," katanya.
Diduga kuat, Putu Widiastuti meninggal dunia setelah menjadi korban pencurian dengan kekerasan (curas).
Apalagi ditemukan banyak bercak darah dan motor yang hilang.
"Saat ditemukan memang terlihat ada bekas luka tusuk di sekujur tubuhnya. Beberapa tempat dan di kamar terdapat bercak darah," ujar Kasubbag Humas Polresta Denpasar, Iptu I Ketut Sukadi, Senin (28/12/2020) malam.
Dalam keterangan saksi, Putu Yasmika (56) mengaku mendengar suara teriak-teriak ada perampokan.
Selanjutnya ia menghubungi prajuru banjar untuk menghubungi Bhabinkamtibmas Ubung Kaja Aiptu I Wayan Parwata.
Saksi lainnya, Sayida Rani (22), pada pukul 01.00 Wita dini hari, mengaku mendengar suara pintu gerbang rumah korban terbuka.
Selanjutnya ia mendengar suara motor keluar dari TKP pukul 09.00 Wita.
Rani mendengar suara teriakan laki-laki minta tolong yang diketahui kekasih korban Gede Hara Yogi Suara.
Kemudian suami Rani ke luar dan mengecek kondisi korban di dalam rumah, selanjutnya menghubungi bantuan ke pihak kepolisian.
"Korban diketahui kerja sebagai pegawai bank di Kuta. Kekasih korban yang pertama kali melihat kejadian ini, dengan kondisi penuh luka dan bercak darah di dalam kamar di lantai dua," terang Iptu Sukadi.
Sementara dari hasil pemeriksaan tim Inafis Polresta Denpasar, diketahui korban meninggal dunia akibat kehabisan darah.
Korban mengalami luka terbuka pada leher, dada, perut, serta beberapa tubuh korban lainnya dengan jumlah luka tusuk sebanyak 25 kali.
Baca juga: Gadis Asal Asahan Tewas Dibunuh di Malaysia, Sesal Sang Ibu Hingga Cerita Soal Bunga Kuburan
Masing-masing satu tusukan pada telinga, leher kanan kiri, punggung, dada, bahu kiri depan, lutut kanan, dan tangan kanan.
Sedangkan 4 luka tusuk pada lengan kiri dan paha kanan, payudara perut dan paha kiri sebanyak 2 tusuk, lengan kanan ada 3 luka dan telapak tangan terdapat luka gores.
"Dugaan sementara korban meninggal dunia karena kehabisan darah dan banyak luka tusuk di bagian tubuh korban. Barang korban di TKP juga ada yang hilang, berupa satu unit sepeda motor Scoopy warna merah plat DK 3114 KAR dan satu dompet milik korban," terang Sukadi.
Terkait pelaku pembunuhan, Sukadi mengatakan hingga tadi malam polisi masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. (riz)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pegawai Bank di Kuta Ditemukan Tewas Mengenaskan di Rumahnya, Keluarga Ungkap Sosok Korban Ini