News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setelah Bacok 2 Tetangga hingga Sebabkan 1 Korban Tewas, Seorang Oknum PNS Nekat Gantung Diri

Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi jenazah- Seorang oknum PNS nekat gantung diri setelah membacok dua tetangganya. Aksi pembacokan diduga didasari motif asmara.

Dari keterangan pihak keluarga, korban telah mempunyai suami yang saat ini merantau di Jakarta, dan seorang anak yang duduk di bangku SMP.

Ibu Korban, Narni tidak mengetahui pasti motif dibalik peristiwa pembunuhan itu.

"Kalau dengan pelaku kami kenal, dia bukan keluarga, cuma kenal saja," ucapnya.

Sebelum pelaku mendatangi rumahnya, Narni mengatakan, anaknya dan pelaku sempat cek-cok melalui telpon.

"Pelaku dan korban sempat telpon-telpon, hingga anak saya memblokir nomor pelaku," terangnya.

Hingga akhirnya, pelaku mendatangi rumah korban dengan membawa pisau dan arit.

Pelaku kemudian membacok ayah korban hingga luka parah, lalu menghabisi nyawa korban.

Korban ditemukan tewas di halaman depan rumahnya.

Sementara keesokan paginya, pelaku ditemukan tewas menggantung diri di kebun milik warga.

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Bisa menghubungi RSJ Amino Gondohutomo Semarang telp (024) 6722565 atau RSJ Prof Dr Soerojo Magelang telp (0293) 363601.

(TribunJateng.com/Agus Iswadi)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Siti Wonogiri Tewas Dibacok Tetangga, Ayah Luka Kritis, Pelaku Bunuh Diri Gantung Kepala di Pohon

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini