Dihubungi Sriwijaya Air
Muhamad Akbar mengatakan, bahwa pada Sabtu (9/1/2021) sekitar pukul 21.30 WIB pihak keluarga dihubungi langsung oleh pihak Sriwijaya Air.
Namun, informasi yang diberikan masih belum bisa dipastikan karena semua masih menunggu data yang pasti.
"Setengah jam yang lalu pihak Sriwijaya sudah melakukan kontak dengan pihak keluarga mereka memberikan informasi bahwa kejelasan lebih detailnya masih akan menunggu," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com di kediaman Captain Afwan.
Saat ini pihak keluarga pun terus memanjatkan doa dan berharap yang terbaik untuk Captain Afwan dan peristiwa jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182.
"Untuk sementara kita belum dapat informasi yang valid dengan Sriwijaya, pihak direksi dari Sriwijaya Air sudah berkabar kepada kami semua masih mencari informasi yang lebih detail dan valid," katanya.
Ia pun terus berharap agar ada mukjizat dan kabar baik.
"Kami masih berharap sama Allah ada kabar baik dan mukjizat," katanya.
Captain Afwan dikenal oleh warga setempat setempat sebagai sosok yang baik dan ramah.
Captain Afwan dan keluarga tinggal di Perumahan Bumi Cibinong Endah Blok A3, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Benturan Keras
Emergency location transmitter (ELT) milik Sriwijaya Air diduga mengalami kerusakan sehingga tidak memancarkan sinyal keberadaan pesawat.
Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menduga, kerusakan ELT dikarenakan benturan keras yang dialami Sriwijaya Air SJ-182.
"Jadi ELT tidak didesain untuk impact yang besar. Kalau teman-teman di sana menemukan serpihan, berarti pesawat impact-nya cukup kuat. Kemungkinan besar ELT-nya enggak sukses," kata Kepala KNKT Soerjanto Tjahjono di Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, Tangerang, Sabtu (9/1/2021), dikutip dari Kompas.com.