TRIBUNNEWS.COM - Bencana tanah longsor menerjang Perumahan Pondok Daud, Kampung Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Sabtu (9/1/2021).
Akibat longsor tersebut, 13 orang meninggal dunia, sedangkan 27 korban lainnya belum ditemukan.
Seorang lansia bernama Ukar (80) menjasi satu di antara korban selamat longsor Sumedang.
Tubuhnya sempat tertimbun di antara puing, tanah, dan bebatuan selama lima jam.
Saat ditemukan, tubuhnya tertelentang, dengan sekujur tubuh tertimbun, tak jauh dari rumahnya.
Amih, menantu Ukar, mengatakan, longsor menerjang rumah mertuanya tak lama setelah mertuanya selesai menunaikan salat Magrib.
Baca juga: Media Asing Ikut Soroti Longsor di Jawa Barat, Korban Meninggal Dunia 11 Orang, 18 Lainnya Terluka
Saat itu, mertuanya keluar untuk melihat kejadian longsor karena ada saudaranya yang tertimbun.
"Namun, tiba-tiba longsor susulan menerjang," ujar Amih, saat menemani mertuanya yang masih dirawat di Puskesmas Sawah Dadap, Minggu (10/1/2020).
Akibat kejadian itu, kata Amih, Ukar mengalami luka pada bagian kaki, tangan, punggung, dan kepala.
"Namun, sekarang stabil, saya sudah tenang lihatnya juga," ucapnya.
Amih tak mengerti bagaimana mertuanya bisa selamat.
"Ini rahasia Allah. Kita tidak tahu," ujarnya sambil terus mengucapkan kata syukur karena mertuanya selamat.
Asep (40), warga Bojongkondang lainnya yang selamat mengisahkan kengeriannya saat tebing setinggi 20 meteran di kampungnya longsor dan membuat 14 rumah warga rusak berat.
Longsor terjadi selepas Asar. Hujan sedang deras-derasnya mengguyur.