News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Penambang Emas Tewas Tertimbun Longsor di Solok Sumbar, 5 Lainnya Selamat

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para korban aktivitas penambangan emas di wilayah Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) telah ditemukan semuanya, Rabu (13/1/2021) malam. Terlihat suasana di Puskesmas Abai, Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.

Laporan Wartawan TribunPadang.com, Rezi Azwar

TRIBUNNEWS.COM, SOLOK SELATAN - Sebanyak empat korban meninggal dunia tertimbun longsoran tanah penambangan emas di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat (Sumbar), Rabu (13/1/2021).

Sebelumnya, korban bersama rekan-rekannya melakukan aktivitas penambangan, Senin (11/1/2021) sekitar pukul 20.00 WIB lalu di Timbahan Jorong Kapalo koto, Nagari Abai, Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.

Camat Batang Hari, Gurnahadi saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan korban terakhir sudah ditemukan.

"Korban sudah ditemukan semuanya, yaitu totalnya ada 9 sembilan orang. Sebanyak 4 orang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia dan ada 5 orang berhasil selamat," kata Gusnahadi, Rabu (13/1/2021).

Sebelumnya, korban yang ditemukan sebanyak 7 orang, yakni dua orang meninggal dunia dan lima orang lainnya selamat.

Dari lima orang yang selamat, 4 orang di antaranya mengalami luka-luka dan mengalami patah tulang.

Yang benar-benar selamat dari kejadian tersebut hanya 1 orang.

"Korban terakhir ditemukan tadi (Rabu 13/1/2021 sore-red) sekitar pukul 17.00 WIB, dan sampai saat ini pukul 21.20 WIB masih di Puskesmas Abai," kata Gurnahadi.

Korban berasal dari Provinsi Jawa Tengah dan akan dibawa ke Kabupaten Dharmasraya, Sumbar.

"Saat ini kondisi cuaca sedang turun hujan, dan longsor itu juga disebabkan oleh hujan," kata Gurnahadi.

Lokasi penambangan tersebut jauh dari pemukiman masyarakat.

"Lokasi tambang cukup jauh, kalau jalan kaki ada sekitar 4,5 jam perjalanan. Karena tidak bisa menggunakan kendaraan," kata Gurnahadi.

Dia mengaku pernah menempuh lokasi dengan melakukan perjalanan dan selama 15 menit baru melewati 1 kilometer/KM perjalanan.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini