TRIBUNNEWS.COM - Banjir merendam Kabupaten Tanah laut, Kalimantan Selatan, setelah hujan berintensitas tinggi mengguyur sejak Minggu (10/1/2021).
Akibatnya, aliran air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap.
Ketinggian banjir di Tanah Laut beragam, namun di beberapa wilayah mencapai tiga meter.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut saat ini sudah ada lebih dari 21.000 warga terdampak bencana banjir di Tanah Laut.
Jumlah tepatnya ada 21.990 jiwa yang terdampak dari bencana banjir tersebut.
Baca juga: Jokowi Perintahkan Panglima TNI dan Kapolri Kirimkan Perahu Karet ke Lokasi Banjir Kalsel
Baca juga: Kemensos Fungsikan Asrama BRSPDM jadi Posko Pengungsian Korban Banjir Kalimantan Selatan
"Hal ini berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana per 15 Januari 2021 pukul 11.40 WIB," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, melalui pernyataan resmi (15/1/2021).
Terendam hingga 3 meter
Banjir terjadi akibat hujan yang mengguyur sebagian wilayah provinsi Kalimantan Selatan sejak beberapa hari terakhir, sejumlah wilayah terendam banjir dengan ketinggian mencapai 3 meter.
Sebelumnya, hujan dengan intensitas tinggi turun pada hari Minggu (10/1/2021) dan mengakibatkan air sungai di Kecamatan Pelaihari meluap.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanah Laut melaporkan saat ini kondisi banjir masih terjadi, bahkan tingginya beragam mulai dari 1,5-2 meter," kata Raditya.
Air bah ini merendam setidaknya 6.346 unit rumah warga di wilayah tersebut.
Melihat kondisi yang ada, BPBD terus mendata 5 titik pengungsian yang disediakan bagi masyarakat.
Akibat banjir yang melanda, akses jalan dari Palaihari ke Banjarmasin di provinsi Kalimantan Selatan juga dilaporkan terputus.
Kebutuhan masyarakat