Air laut yang meluap menyebabkan kawasan Megamas dan Mantos digenangi banjir rob.
Banjir rob juga membuat beberapa kendaraan milik warga tergenang.
Baca juga: UPDATE Banjir di Manado: Lima Orang Meninggal Dunia
Penyebab Gelombang Tinggi Menurut BMKG
Dikutip dari Kompas.com, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, pengaruh angin yang menjadi penyebab gelombang tinggi terjadi di kawasan Pantai Manado pada Minggu (17/1/2021) sore.
"Salah satu penyebab utama gelombang yaitu oleh pengaruh angin yang kencang," kata Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu.
Ben manambahkan, gelombang yang tinggi akan membuat gelombang yang datang ke bibir pantai akan lebih signifikan dan terbawa ke tepi pantai.
Ia juga mengatakan, topografi pantai yang rendah bisa menjadi alasan mengapa banjir rob sering terjadi.
"Salah satunya di daerah Mantos yang cenderung merupakan daerah reklamasi," terang Ben.
berdasarkan catatan BMKG, kondisi angin saat gelombang tinggi menghantam Manado memang sedang berada pada puncaknya.
Yaitu sekitar 15-30 knot atau 30-60 kilometer/jam.
Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor di Manado, 500 Jiwa Mengungsi, 2 Rumah Rusak Berat
BMKG mengimbau warga untuk tetap waspada, karena beberapa hari ke depan akan ada potensi angin kencang, tapi intensitasnya tidak sekuat kemarin.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berlaku mulai hari ini Senin (18/1/2021) sampai Selasa (19/1/2021).
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Bitung, Ricky Daniel Aror, menyebutkan terdapat lima wilayah berpeluang terjadi gelombang tinggi 2,5 sampai 4 meter (rough sea) di Sulawesi Utara.
"Yakni laut Sulawesi bagian timur, perairan Kepulauan Sangihe, perairan Kepulauan Talaud, sebelah barat perairan Kepulauan Sitaro, dan laut Maluku bagian utara," ujar Ricky, dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)(Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey)