News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penyebab Gelombang Tinggi di Manado, BMKG: Angin Kencang Capai 30-60 Km per Jam

Penulis: Ranum KumalaDewi
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelombang tinggi hantam kota Manado pada Minggu (17/1/2021).

TRIBUNNEWS.COM - Ombak besar menghantam pesisir pantai Manado pada Minggu, (17/1/2021), hingga menyebabkan air laut meluap.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab gelombang yang terjadi di sepanjang Pantai Manado.

Dikutip dari Kompas.com, penyebab gelombang yang terjadi di sepanjang Pantai Manado akibat dari angin kencang.

"Salah satu penyebab utama gelombang yaitu oleh pengaruh angin yang kencang," kata Koordinator Operasional Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado, Ben Arther Molle, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Ombak Tinggi Hantam Kota Manado, Air Masuk hingga Lobi Manado Town Square

Baca juga: UPDATE Banjir di Manado: Lima Orang Meninggal Dunia

Ia menambahkan, gelombang laut yang tinggi menyebabkan gelombang yang datang ke bibir pantai menjadi lebih signifikan sehingga terbawa ke tepi pantai.

BMKG mencatat, kondisi angin kemarin memang pada puncaknya berkisar 15-30 knot atau 30-60 kilometer/jam.

Dikutip dari Tribunmanado.co.id, menurut Ricky Aror, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Maritim Bitung, gelombang air laut yang terjadi di perairan teluk Manado sesuai peringatan dini pada Sabtu (16/1/2021) kemarin.

"Dari prakiraan yang telah kami sampaikan, hari ini (kemarin) adalah puncak gelombang tinggi di perairan utara Sulut," kata Ricky

Kondisi seperti ini diperkirakan cenderung menurun beberapa hari ke depan karena puncaknya Minggu.

"Namun jangan salah, secara klimatologi Januari ini adalah puncak gelombang tinggi untuk wilayah Sulut," tambahnya.

Bahkan sejak pekan lalu, telah berulang kali diperingati untuk waspada terhadap potensi gelombang tinggi dan angin kencang.

Menurut BMKG Stasiun Maritim Bitung kondisi ini normal, mengingat November 2020 hingga Februari 2021 nanti cuaca ekstrem.

Baca juga: Lanjutkan Pencarian Korban di Manado, Tim SAR Gabungan Waspadai Longsor dan Banjir Susulan

Baca juga: Banjir dan Tanah Longsor di Manado, 500 Jiwa Mengungsi, 2 Rumah Rusak Berat

Baca juga: Foto-Foto Bencana Longsor Rundung Manado, 6 Jadi Korban, 5 Meninggal 1 Masih Dalam Pencarian

Masyarakat diimbau waspada dan terus update informasi BMKG terkait peringatan dini cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.

"Bisa akses di Facebook BMKG Sulawesi Utara, di situ setiap saat ketika ada peringatan dini selalu disampaikan," ungkapnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini