News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

21 Januari 2021: Pramugari Mia Dimakamkan Bertepatan di Hari Rencananya Pulang Kampung

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Mia Tresetyani Wadu tiba di rumah duka, Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar, Bali, Rabu, 20 Januari 2021 - 21 Januari 2021: Pramugari Mia Dimakamkan Bertepatan di Hari Rencanannya Pulang Kampung

Persahabatan Mia

Jenazah salah satu pramugari Sriwijaya Air SJ-182, Mia Tresetyani Wadu yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, tiba di rumah duka, Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Denpasar, Bali, Rabu, 20 Januari 2021. Keluarga menyelenggarakan ibadah penghiburan sesuai agama Kristen. (Tribun Bali/Rizal Fanany)

Ida Ayu Kade Widya dan Srita teman sejawat Pramugari Mia turut menghantarkan sampai ke rumah duka di Jalan Tukad Gangga, Gang Tirta Gangga, Panjer, Denpasar Selatan, Denpasar, Bali, Rabu (20/1/2021)

Ida Ayu Kade Widya atau akrab disapa Dayu merupakan teman seperjuangan Mia semasa di Bali hingga keduanya berhasil sukses menjadi awak kabin pramugari maskapai ternama di Indonesia.

Meskipun bertugas sebagai pramugari di maskapai berbeda, namun persahabatan mereka tetap terjalin.

Dayu bertugas di Maskapai Lion Air, sedangkan Mia di maskapai Sriwijaya Air.

Dayu turut terbang dari Jakarta ke Bali bersama teman sekamar Mia, yakni Srita, yang keduanya merupakan sahabat baik Mia.

Mereka mengantarkan jenazah Mia sampai ke rumah duka.

Baik Dayu maupun Srita sama-sama terpukul atas kejadian yang menimpa sahabatnya itu.

Baca juga: Hari Terakhir Perpanjangan Ke-2 Operasi SAR Sriwijaya Air SJ 182, Ini Bagian Pesawat yang Dievakuasi

Mereka merasa sangat kehilangan sosok Mia yang dikenal ceria, ramah dan peduli terhadap sesama itu.

Mia, kata Dayu, bercita-cita sama untuk menjadi awak kabin pesawat terbang.

"Mia sosok yang luar biasa selalu ada untuk temannya, cepet akrab sama orang, selalu mengerti dengan sahabat, Mia teman seperjuangan saya dari awal sejak di Bali. Kita berdua merantau bareng, berjuang bareng," ungkap Dayu saat dijumpai Tribun Bali.

"Dulu kami satu SMA dan satu bangku, kita berdua sama-sama bercita-cita menjadi cabin crew," jabarnya.

Menurut Dayu, kepergian Mia untuk selama-lamanya membuat seluruh orang yang mengenal pasti merasa kehilangan.

"Semua teman kehilangan," ucapnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini