News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Oknum Guru PNS Ini Ternyata Penjahat Kelamin, 8 Anak di Bawah Umur Jadi Korban, Dilakukan di Hutan

Editor: Nanda Lusiana Saputri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang oknum guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditangkap karena diduga seorang penjahat kelamin atau pedifil.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang oknum guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditangkap karena diduga seorang penjahat kelamin atau pedofil.

Ia telah melakukan rudapaksa terhadap delapan anak di bawah umur.

Aksi bejat pelaku itu dilakukan di hutan.

Hendri Agustin seorang pedofilia di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan diminta warga dihukum kebiri.

Aksinya telah melakukan rudapaksa anak di bawah umur.

Apalagi pelaku merupakan seorang guru ASN di sebuah SMP di Kabupaten Empat Lawang.

Pelaku juga banjir hujatan dari warga dan para netizen.

Baca juga: Pria yang Rudapaksa Anak Tetangga hingga Hamil Ternyata Beraksi di Samping Anak Tirinya yang Tidur

Baca juga: Guru Les Berumur 66 Tahun Lecehkan Muridnya yang Masih SMP, Korban Dicium dan Diraba

Hendri ditangkap Tim Macan Polres Lubuklinggau di Pasar Satelit, Kelurahan Pasar Satelit, Kecamatan Lubuklinggau Utara II Senin (1/2/2021) lalu sekira pukul 18.45 WIB.

Oknum guru yang mengajar SMP di Muara Saling Kabupaten Empat Lawang ini ditangkap polisi setelah motor yang dikendarainya teridentifikasi polisi.

Pengakuan pria 39 tahun ini pun mengejutkan, Hendri telah delapan kali merudapaksa anak-anak di Kota Lubuklinggau sejak tahun 2018 silam.

Warga kelurahan Watervang Kecamatan Lubuklinggau Timur I pun mengaku bersyukur bila Hendri telah ditangkap Tim Macan Polres Lubuklinggau.

"Kita sangat berterima kasih pelaku sudah ditangkap, sebab kalau masih berkeliaran kita khawatir, apalagi cara (pelaku) sangat meyakinkan mengajak korbannya," ungkapnya Putri ibu rumah tangga.

Ibu dua anak ini pun mengaku tidak khawatir lagi, menyuruh kedua anaknya yang masih SD untuk berbelanja di warung tetangga yang tak jauh dari rumahnya.

"Kami dak was-was lagi nyuruh anak belanja di warung, ketika tahu modusnya kami sempat takut, baca informasi pelaku itu sangat lihai, mudah-mudahan tidak ada lagi pelaku semacam itu," tambahnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini