“Aice memproduksi masker medis dalam jumlah sangat besar untuk menekan penularan virus di masyarakat."
"Visi kemanusiaan akan selalu mejadi bagian dari proses bisnis Aice. Bukan hanya memberikan keceriaan lewat es krim yang berkandungan baik seperti Aice Susu Telur, misalnya, tapi juga dengan aktivitas riil ratusan ribu UMKM penjual Aice membagikan kebaikan dalam jutaan masker medis Shield ini,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia membutuhkan kerjasama semua pihak di semua tempat dan tidak lagi memilih-milih klaster tertentu.
"Swasta, pemerintah, ormas, sekolah dan pesantren, hingga media massa adalah pemegang saham gerakan kemanusiaan ini,” imbuh Sylvana dalam keterangan persnya, Rabu (09/2/2021).
Sylvana juga menjelaskan, gerakan penguatan masyarakat Indonesia melawan pandemi korona ini diawali dari dalam perusahaan dan masyarakat terdekatnya sendiri. Pihaknya telah mengimplementasikan kaidah New Normal dalam proses bisnisnya sejak awal pandemi.
Head of Corporate Human Resources Aice Group Antonius Hermawan Susilo mengatakan, sejak awal Pandemi ini terjadi, Aice sudah menjalankan berbagai Protap pencegahan Covid-19.
"Perusahaan membuat sistem deteksi, pelaporan, isolasi dan perawatan dini di berbagai instalasi produksinya. Kami menjalankan proses tersebut baik lewat infrastruktur klinik yang ada di dalam pabrik, maupun dengan klinik terdekat dari perusahaan,” jelas Antonius.
Pihaknya juga melakukan Rapid Test secara reguler kepada karyawannya. Aice Group menjadikan langkah testing bukan hanya menjadi urusan K3 perusahaan. Kegiatan ini sudah menjadi bagian penting business process dari Aice Group.