Kuduk yang ia gunakan untuk menikam Darsan, dibawanya karena di lokasi hajatan akan ada acara memasak.
"Kalau pisau itu Pak saya bawa karena di lokasi hajatan akan ada acara bemasak. Jadi saya gunakan untuk itu."
"Kalau sehari hari saat pergi ke kebun saja saya bawa sajam," akunya.
Karena perbuatannya, Junaidi pun meminta maaf pada keluarga korban.
Ia mengaku benar-benar menyesal telah membunuh Darsan.
"Saya sangat menyesal kenapa ini bisa terjadi," kata dia.
Iseng Berujung Maut
Baca juga: Berkat Karpet Lantai Mobil, Kasus Pembunuhan Siswi SMP Terungkap, Korban Dicekik di Dalam Mobil
Baca juga: Tak Mampu Bayar, Irwanto Nekat Bunuh Terapis Pijat, Kabur Telanjang hingga Mengaku Dihantui Korban
Peristiwa lain, remaja bernama Fatur Nizar Rakadio (16) tewas akibat ulah iseng remaja lainnya, Arya Pandu Sejati (18).
Arya yang tak mengenal korban, melempar cat dan menendang motor Fatur hingga jatuh dan tewas.
Sambil terisak, Bidiatuti mengeluarkan gawainya. Ia kemudian memotret pelaku, Arya Pandu yang membunuh buah hatinya.
Hati Bidiastuti, ibu Fatur, semakin pilu saat mengetahui kenyataan, Arya melakukan hal tersebut karena iseng.
Ia memilih Fatur sebagai korban secara acak.
"Saya minta tersangka dihukum seberat-beratnya. Harapan saya, nyawa dibayar nyawa," kata Bidiastuti.
Tewasnya Fatur bermula saat ia dan rombongan kawan-kawannya pulang berkunjung dari pantai di Gunungkidul pada Sabtu (14/1/2020) sekitar pukul 14.30 WIB.