Setelah kedua orang tak dikenal itu pergi, Mbah Sariyo membuka bungkusan plastik hitam itu. Bukannya uang, justru bungkusan plastik hitam tersebut berisi potongan kertas koran.
"Setelah mereka jauh saya buka plastik itu. Isinya itu potong-potongan kertas koran," ucap Mbah Sariyo.
Dia tidak menduga ada orang yang mengerjai dirinya. Mbah Sariyo tidak melaporkan kejadian itu ke polisi.
Mbah Sariyo berharap kedua orang yang telah mengerjainya tersebut dengan penuh kesadaran hati datang ke rumahnya untuk meminta maaf.
"Sebenarnya saya kecewa. Orang tua kok dibohongi. Tapi ya sudah Gusti Allah yang balas. Semoga yang melakukan itu segera meminta maaf," ungkap dia.
Lebih lanjut, Mbah Sariyo menceritakan sudah 30 tahun berjualan piring dan gelas bekas berkeliling kampung.
Jika belum ada yang terjual, Mbah Sariyo menjual piring dan gelas bekas ke Pasar Gading dan Pasar Harjodaksino.
Baca juga: VIRAL Tiktok Pria Buat Tutorial Edit Foto Pakai HP: Tak Perlu Peralatan Mahal agar Karya Diapresiasi
"Saya dulu jualannya keliling kampung. Kalau tidak terjual saya bawa ke pasar. Harga satu gelas Rp 1.000, mangkuk Rp 5.000 dan sendok Rp 1.000," tutur dia.
Sementara itu, anak perempuan Mbah Sariyo, Suryani (51) mengatakan prihatin dengan kejadian yang menimpa ibunya.
Dia tak menyangka ada orang yang tega mengerjai orangtua dengan memberi bungkusan plastik berisi potongan kertas koran.
"Semoga orang yang mengerjai segera meminta maaf," ungkap Suryani.
Setelah kejadian itu, Suryani meminta ibunya untuk tidak berjualan lagi. Ia tidak ingin kejadian yang dialami oleh ibunya tersebut terulang.
"Saya minta libur dulu. Kalau ibu ke mana-mana saya ikuti dan dampingi," ujar dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Mbah Sariyo, Penjual Piring Bekas Di-prank Bungkusan Plastik Berisi Potongan Koran",
(Kompas.com/Labib Zamani)