Laporan Wartawan Serambi, Rizwan
TRIBUNNEWS.COM, SUKA MAKMUE - Kabut asap pekat menyelimuti jalan perbatasan kabupaten yakni Suak Puntong dan Peunaga Cut Ujong.
Kabut asap pekat dirasakan sejak subuh hingga pukul 10.00 WIB, namun jelang siang mulai berkurang meski tidak hilang.
Kabut asap ini diduga berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di perbatasan Nagan Raya - Aceh Barat yang hingga Selasa (2/3/2021) hari ini dilaporkan belum padam.
Sejumlah pengendara mengeluh terhadap kabut asap selain terganggu jarak pandang juga terganggu pernapasan.
"Kabut asap sudah sangat pekat," kata seorang pengendara.
Sementara itu, pemadaman karhutla di Desa Suak Puntong Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya hingga Selasa (2/3/2021) masih terus dilakukan oleh tim gabungan BPBD, TNI dan Polri.
Lahan gambut terbakar mulai mendekati proyek PLTU 3-4 yang kini dalam pengerjaan fisik.
Selain PLTU 3-4, karhutla juga tidak jauh dari PLTU 1-2 serta PT Mifa Bersaudara.
Karhutka yang melanda sejak Sabtu lalu karena dampak cuaca panas dan dugaan pembakaran lahan.
Kabut Asap di Pekanbaru
Hal yang sama juga terjadi di Pekanbaru. Pemukiman warga di Pekanbaru, Selasa (2/3/2021) pagi diselimuti kabut asap yang diduga akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Pantauan Tribun, kabut asap di Pekanbaru lebih tebal dari hari-hari sebelumnya sejak musim panas terjadi hingga mengakibatkan kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Baca juga: Presiden Jokowi: 99 Persen Karhutla karena Ulah Manusia, Motifnya Ekonomi
Baca juga: Di Tengah Maraknya Bencana Banjir dan Longsor, Presiden Jokowi Ingatkan Antisipasi Karhutla
Fenomena kabut asap di Pekanbaru satu dampak dari Karhutla di Riau dan mulai terlihat dari kawasan pemukiman di Panam.