TRIBUNNEWS.COM - Pembangunan Masjid Sheikh Zayed di Solo resmi dimulai.
Hal ini ditandai dengan acara peletakan batu pertama atau ground breaking pembangunan Masjid Sheikh Zayed, Sabtu (6/3/2021).
Peletakan batu pertama dilakukan oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, serta sejumlah perwakilan Abu Dhabi.
Dikutip dari Kompas.com, masjid ini dibangun di lahan bekas depo Pertamina di Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo.
Baca juga: Wakaf Energi, Program Baru Masjid Istiqlal untuk Danai Panel Surya Senilai Rp 14 Miliar
Masjid ini dibangin sebagai hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab (UEA), Mohammaed bin Zayed Al Nahyan untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Anggaran pembangunan masjid seluas 3 hektare ini sebesar Rp 300 miliar yang semuanya ditanggung UEA.
Pembangunan masjid diperkirakan memakan waktu selama 1,5 tahun dan ditargetkan tuntas pada tahun 2022 mendatang.
Nantinya, masjid ini diperkirakan mampu menampung 12 ribu jamaah.
Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque di Abu Dhabi, UEA.
Siapa Sheikh Zayed?
Lantas siapakah Sheikh Zayed yang menjadi nama dari masjid ini?
Dikutip dari laman kedutaan UEA, uae-embassy.org, Sheikh Zayed bin Sultan Al Nahyan merupakan Presiden pertama Uni Emirat Arab (UEA).
Sheikh Zayed menjadi penguasa Uni Emirat Abu Dhabi sejak 1966.
Ia lahir tahun 1918 di Abu Dhabi.
Baca juga: Masyarakat Indonesia Donasikan Pembiayaan Pembangunan Masjid di Filipina