Kapolres mengatakan, keluarga ini dalam kondisi ekonomi lemah.
Orang tua MN harus mencari nafkah dengan berjualan di pasar.
Kepada polisi, AA dan WM mengaku, lewat cara merantai MN, keduanya bisa tenang meninggalkan anaknya di rumah sendirian.
"Kejadian tersebut terjadi tiga kali, dalam waktu yang berbeda, dan tidak dilakukan selama 1x24 jam atau lebih, secara terus menerus."
"Itu dilakukan pada waktu tertentu, saat ditinggal orang tuanya bekerja di pasar," jelasnya.
Dikunjungi Bupati
Viralnya seorang anak yang ditemukan warga dalam kondisi dirantai orang tuanya juga menarik perhatian Bupati Purbalingga, Dyah Hayuning Pratiwi.
Baca juga: Kemensos Bantu Risalianus, Bocah SD yang Hidupi Ayah Lumpuh dan Ibu Bisu di NTT
Baca juga: Bocah 13 Tahun Ditemukan Pingsan dalam Karung, Sempat Hilang Selama 2 Hari dan Lakukan Hal Aneh Ini
Secara langsung, Tiwi, sapaan bupati, mendatangi MN (7) di rumahnya di Desa Kalimanah Kulon, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga, Senin (15/3/2021).
Tiwi menanyakan secara langsung kronologi kejadian tersebut.
Orang tua MN, AA dan WM menceritakan kepada bupati jika anaknya itu memang bandel dan terkadang suka mengambil uang dari ayahnya.
MN merupakan anak pertama dan orang tua itu terpaksa merantai anak untuk memberi efek jera.
Bupati pun memberikan nasihat kepada MN agak tidak mengambil uang bapaknya.
"Besok-besok, jangan mengambil uang bapak yah, gak boleh, kan sudah pinter, sudah sekolah."
"Sudah minta maaf apa belum dengan ibu bapak? Besok jangan diulangi lagi ya, nak," pesan Tiwi.