Vaksin
Dengan tidak ada pelarangan mudik, pihaknya akan menggencarkan vaksinasi Covid-19, sehingga masyarakat Bantul aman jika kedatangan saudara dari luar wilayah.
Ia berharap pemerintah pusat memperbanyak kuota pengiriman vaksin.
"Ya sebaiknya diperbanyak (kiriman vaksin pusat), agar saat libur Lebaran kekebalan warga Bantul sudah terbentuk," ujarnya.
Ia menyebut penanganan Covid-19 di Kabupaten Bantul masih menjadi prioritas.
Untuk itu pihaknya terus menggencarkan 3T (tracing, testing, treatment). Masyarakat diharapkannya tetap mematuhi protokol kesehatan.
Kepala Dinas Perhubungan Bantul, Aris Suhariyanto memperkirakan ada lonjakan pemudik pada Lebaran 2021, dengan tidak adanya larangan mudik oleh pemerintah pusat.
"Karena 2020 ada pelarangan mudik, ada kemungkinan pemudik memutuskan pulang kampung tahun ini," katanya.
Pada Lebaran 2019 lalu, Dishub Bantul mencatat ada sekitar 6.000 kendaraan yang masuk wilayah Bantul melalui tiga pos, yaitu Druwo, Srandakan, dan Sedayu.
Dengan demikian, ia menyebut akan ada lebih dari 6.000 kendaraan memasuki wilayah Bantul pada Lebaran nanti.
"Saat awal pandemi dan ada pelarangan mudik, jumlah pemudik turun drastis. Tahun 2020 kemarin hanya ada 2.000 kendaraan yang mudik. Tetapi karena tahun ini tidak dilarang, tentu akan melonjak. Prediksi kami lebih dari 6.000 kendaraan," ungkap dia.
Untuk antisipasi, pihaknya akan menerjunkan personel di tiap titik yang ada di akses jalan wisata dan lokasi yang berpotensi terjadinya kemacetan. (scp/maw)
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Mudik Lebaran? Perlu Ada Pendataan Pemudik, Begini Langkahnya