Setelah tiga hari dirawat, korban akhirnya meninggal dunia.
Sopir bunuh sopir
Masih di Deliserdang, sebelumnya seorang sopir angkot tewas dibunuh oleh rekan kerjanya.
Pelaku nekat menghabisi korban lantaran sakit hati.
Pelaku yang tengah mabuk bersama korban sakit hati saat korban berkata akan membeli harga dirinya.
Kasus pembunuhan yang dilakukan Rahmat Abadi Berutu alias Buyung Tato (47) terhadap rekan sesama supir angkutan kota (angkot) yakni Gading Wijaya Manurung (52) didasari sakit hati.
Kejadian tersebut terjadi di Jalan Garuda Raya, Perumnas Mandala Kecamatan Percutseituan pada Minggu (21/3/2021) dinihari.
Buyung Tato yang dihadirkan dalam pengungkapan kasus pembunuhan, mengatakan bahwa dirinya saat itu dalam keadaan mabuk.
"Saya saat itu mabuk. Korban juga. Saat kejadian kami di satu lokasi yang sama," ujarnya, Senin (22/3/2021).
Namun karena korban mengatakan kata-kata yang membuat sakit hati, lanjutnya hingga terjadi cekcok.
"Kami cekcok. Korban mengatasi saya dan merendahkan saya. Korban bilang kalau harga diri saya mau dibelinya. Saya sakit hati kali dengan ucapannya," sebutnya.
Saat terjadi keributan mulut, Buyung mengaku bahwa dirinya disuruh pulang dengan rekan lainnya, agar permasalahan tidak panjang.
"Jadi saya pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, saya masih tidak terima dengan ucapan pelaku. Sehingga saya kembali lagi dengan membawa pisau dan menusuknya," kata Buyung Tato.
Dalam aksinya, Buyung tidak mengingat jumlah tusukan yang dilayangkannya ke tubuh korban.