Sampai saat diwawancara pihak TribunPadang.com Sap mengaku dagangannya sudah hampir habis setengah.
Berbeda dengan Sap, tugas berat malah ada di pundak Wali Korong Sungai Asam Anuar dan Ali Bujang Datuak Rangkayo Gadang Suku Panyalai (50).
Semenjak video itu viral, antusias warga membuatnya harus menerima telepon hingga malam hari dan memantau kuburan atau pusara tersebut mulai pagi hingga sore hari.
“Semenjak Kamis (25/3/2021) mulai dari kerabat, pihak pemerintah sampai media rutin meminta konfirmasi padanya,” kenangnya.
Sebagai wali Korong Sungai Asam semenjakTtahun 2009 ia merasa memilki tanggung jawab besar untuk meluruskan setiap informasi yang ada.
Semenjak rapat bersama Pemerintahan Nagari Sungai Asam dengan unsur alim ulama dan niniak mamak beserta perwakilan pusako karih sabilah payuang sakaki suku panyalai surau cubadak ba’da Jumat (26/3/2021) ia dan Ali Bujang sebagai tunjuk sebagai pusat informasi terkait makam ini.
“Saya tidak mau masyarakat salah info, jadi saya berpesan pada pihak TribunPadang.com untuk bertanya terkait persoalan makam ini pada kami berdua,” katanya.
Ia mengutarakan tugas yang ia emban membuatnya dan Ali Bujang selalu bergantian untuk selalu berada di lokasi, jika nanti ada wartawan atau masyarakat lainnya yang bertanya.
Sampai saat ini lanjutnya, pihaknya belumlah dapat memastikan identitas dan silsilah dari pemilik makam tersebut.
“Pemakaman kaum suku panyalai ini sudah ada lebih dari 100 tahun lalu, sudah ditanyakan pada orang tua usia 75 tahun mereka juga tidak ada yang tahu,” ujar pria yang memilki toko pakaian ini.
Senada dengan Anuar, Ali Bujang juga menuturkan hal serupa terkait keputusan rapat umum.
Ia mengaku kemarin ia sudah ke Surau Cubadak untuk menemui kalifah Tuanku Kuniang Musyawir (mamak panyalai) untuk bertanya terkait silsilah pemilik makam.
“Alhamdulillah tuanku mau membantu untuk menemukan silsilah makam tersebut dan akan berembuk bersama alim ulama,” katanya.
Ali Bujang yang juga Babinsa, menambahkan demi menjaga kesakralan dan ketenangan pemilik makam kita harus sama-sama bersabar menunggu kepastian silsilah makam tersebut.
Senada dengan Anuar, Ali Bujang juga menyampaikan pesan yang sama pada TribunPadang.com ketika mengonfirmasi terkait makam tersebut.
“Jika ada pertanyaan sebaiknya langsung bertanya pada saya atau pak Korong agar tidak lagi terjadi kesalahan informasi,” tegasnya.
Di sisi lain, Ali Bujang mengatakan bahwa masyarakat merasa bersyukur adanya fenomena kuburan meninggi itu jika benar milik seorang syeih.
“Sampai sekarang kaum suku Panyalai tidak merasa terganggu, karena relatif banyaknya pengunjung. Akan tetapi, mereka malahan bersyukur,” ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunpadang.com dengan judul Soal Makam Menggelembung di Padang Pariaman, Ahli Geologi Sebut Merupakan Fenomena Alam Biasa