TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan terhadap Pekerja Seks Komersial (PSK) terjadi di Tangerang Selatan.
Diketahui pelakunya merupakan pria bernama Djodi Cahyadi yang berumur 28 tahun.
Sedangkan korbannya adalah perempuan berinisial M (27).
Djodi tega menusuk M sebanyak 14 kali.
Insiden berdarah ini terjadi berawal dari cekcok antaran keduannya soal tarif kencan.
Keduanya sepakat dengan harga Rp 300 ribu untuk sekali kencan.
Baca juga: 2 Kakek Tega Nodai Anak Perempuan 8 Tahun, Pelaku Saling Kenal, Tak Tahu Lecehkan Korban yang Sama
Namun setelah berhubungan badan, Djodi hanya membanyar setengahnya atau Rp 150 ribu saja.
M menagih kesepakatan tarif setelah berhubungan intim dengan Djodi.
Namun, Djodi hanya membayar setengahnya karena tidak punya cukup uang.
Keributan pun terjadi di kamar Apartemen Green Lake View, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), Rabu (14/4/2021) pagi.
Djodi yang sudah menyiapkan pisau untuk berjaga-jagapun menggunakannya untuk menusuk M.
"Pelaku satu orang. Bermula dari pelaku memesan korban melalui aplikasi MiChat. Kemudian setelah berhububungan tidak sesuai dengan kesepakatan, lalu terjadi keributan lalu terjadilah penusukan," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (22/4/2021).
Di hari yang sama, aparat kepolisian meringkus Djodi di kediamannya di bilangan Serua, Ciputat, dan diamankan ke rutan Polres Tangsel.
Djodi dijerat pasal Pasal 338 KUHP juncto Pasal 53 KUHP dan atau Pasal 365 ayat 2 dan atau Pasal 354 ayat 1 KUHP dan atau Pasal 351 ayat 2 KUHP, dengan ancaman pidana penjara paling lama 12 tahun penjara.
"14 luka tusuk menggunakan senjata tajam dan tujuh jam kemudian dari Satreskrim Polres Tangerang Selatan berhasil mengamankan seorang pelaku yang diduga melakukan penganiayaan atau percobaan pembunuhan atau pencurian dengan kekerasan yang dilakukan terhadap korban," katanya.
Nekat Pesan PSK Meski Tak Punya Uang
M ditusuk berkali-kali pria hidung belang pelanggannya sendiri, Djodi Cahyadi (28), sampai kritis, usai berkencan semalaman.
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, M yang menjajakan dirinya via aplikasi MiChat sepakati tarif Rp 300 ribu untuk kencan dengan Djodi pada 13 April 2021 malam.
Semalaman mereka habiskan waktu berdua di kamar Apartemen Green Lake View, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Matahari mulai tinggi, keduanya bangun dari lelap tidur kelelahan, pada 14 April 2021.
M pun menagih kesepakatan mereka semalam. Namun Djodi ingkar. Ia hanya mampu membayarkan setengahnya.
Djodi mengaku tidak punya cukup uang. Namun ia nekat memesan M demi memuaskan berahinya.
"Disepakati 300 ribu, dibayarnya 150 ribu. Karena enggak punya duit," ujar Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin saat gelar rilis kasus penganiayaan tersebut di Mapolres Tangsel, Kamis (22/4/2021).
Baca juga: Gadis 12 Tahun Ditemukan Tewas Terkubur di Ladang Gambir Sumbar, Gonggongan Anjing Jadi Petunjuk
M pun tetap menagih haknya. Sementara, Djodi bukannya membayar sisa kesepatakan, malah naik pitam.
Djodi mengambil pisau yang sudah dibawanya dan menghujamkannya ke tubuh M.
Iman menyebut pisau yang dibawa Djodi awalnya hanya sekadar berjaga-jaga.
"Sudah dipersiapkan tersangka, awalnya menurut tersangka untuk menakut-nakuti saja," katanya.
Akibat ulah bengis Djodi, M mengalami luka menganga di sekujur tubuhnya.
"14 tusukan di dada dan perut, kebetulan tidak mengenai organ vital, jadi korban bisa menjalani perawatan," ujarnya.
Di hari yang sama, polisi meringkus Djodi di kediamannya di bilangan Serua, Ciputat, dan diamankan ke rutan Polres Tangsel.
"Korban sudah dalam penanganan medis di RSU Tangerang. Pelaku sudah ditetapkan tersangka dan ditahan di Polres Tangerang Selatan," pungkasnya.
Kondisi Korban
M, seorang wanita pekerja seks komersial (PSK) yang dianiaya pelanggannya sendiri kini terbaring lemah di RSUD Tangerang.
Sudah 10 hari PSK Online itu menjalani perawatan medis intensif karena tubuhnya penuh luka tusuk dan sayatan.
Kapolres Tangerang Selatan (Tangsel), AKBP Iman Imanuddin, mengatakan, paling banyak luka tusuk yang dialami M berada di sekitar perut dan dada.
Namun, dari foto M yang TribunJakarta.com dapatkan, luka menganga juga terdapat pada bagian wajahnya.
"14 tusukan di dada dan perut, kebetulan tidak mengenai organ vital, jadi korban bisa menjalani perawatan," ujar Iman saat rilis kasus penganiayaan berdarah itu di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (22/4/2021).
"Saat ini kondisinya stabil," tambah Iman.
Baca juga: Wanita Muda Ditemukan Tewas Terbungkus Karpet di Kebun Tebu di Malang, Polisi Amankan Seorang Pria
Curi Ponsel Korban
Aksi bengis Djodi Cahyadi (28) yang menusuk wanita seorang pekerja seks komersial (PSK) berinisial M (27) tidak berhenti sampai situ saja.
Selain menganiaya secara sadis, Djodi juga mencuri ponsel pintar milik M.
Hal itu diungkapkan Kapolres Tangsel, AKBP Iman Imanuddin, saat gelar rilis kasus tersebut di Mapolres Tangsel, Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (22/4/2021).
"Handphone korban yang diambil," ujar Iman.
Mengaku Menyesal
Djodi Cahyadi (28) hanya bisa tertunduk lesu kala dipamerkan di depan awak media saat kasusnya dirilis di Mapolres Tangerang Selatan (Tangsel), Jalan Raya Promoter, Serpong, Kamis (22/4/2021).
Matanya merah seperti hendak menangis. Sesekali ia memandangi para pewarta yang sibuk dengan ponsel dan kameranya.
Mengenakan baju tahanan oranye, tangan Djodi diborgol.
Sambil berjalan digiring petugas, Djodi mengaku menyesali perbuatannya, ia kalap tak mampu menahan amarah saat itu.
"Saya menyesal, saya khilaf," ujar Djodi.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kencan Berdarah di Ciputat, Djodi Tusuk PSK 14 Kali Setelah Bercinta Gara-gara Permintaan Korban
(TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir)