Pemindahan ini dimaksudkan sebagai simbol masuknya agama Islam di NTT.
Saat dilakukan pemindahan, Alquran ini dibawa oleh oleh Nurdin Gogo bersaudara.
Diketahui Nurdin Gogo merupakan keturunan ke-14 dari Kesultanan Iang Gogo.
Tito mengatakan, Al Quran tertua ini memiliki 5 penerus, dan prosesi acara akan berlangsung jika keseluruhan penerus telah berkumpul.
Dalam informasi yang diberikan Tito, sepanjang jalan saat Alquran dibawa dari lokasi penyimpanan (Pulau Ternate) menuju Kabupaten Alor, ratusan pengunjung dan masyarakat melantunkan Sholawat.
Mereka begitu khusyuk mengiringi jalannya Alquran tertua yang dibungkus kain putih ini.
Tito mengatakan, hatinya takjub dan beberapa masyarakat terlihat menitikan air mata.
"Membuat hati semua pengunjung bergetar, hingga seketika merinding dan air mata yang tak terbendung lagi," kata Tito.
Menurut Tito, keberagaman di wilayah ini sangat tampak.
Hal ini, karena mayoritas pengunjung mengenakan pakaian muslim dengan kombinasi tenun khas Alor.
Sehingga nuansa muslim di wilayah ini sangat terasa.
"Nuansa muslim sangat terasa disini, semua pengunjung mengenakan pakaian muslim dan uniknya mereka mengkombinasikan pakaian muslim dengan tenun khas Alor."
"Hingga sangat tampak sekali keberagaman disini," ungkap Tito.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)