TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Kepolisian menduga pelaku di balik sate beracun yang menewaskan NFP, bocah 8 tahun, anak dari Bandiman, pengemudi ojek online (Ojol) di Bantul, Yogyakarta lebih dari satu orang.
Hingga saat ini, kepolisian masih memburu pelaku yang membuat kiriman paket sate misterius tersebut.
Sekira lima orang saksi telah diperiksa.
Bahkan, ciri-ciri terduga pelaku sudah didapatkan.
Hal itu berdasar keterangan saksi-saksi, penerima paket, hingga rekaman kamera pengintai (CCTV) yang dikumpulkan.
Baca juga: Sate Maut yang Tewaskan Bocah 8 Tahun di Bantul Mengandung Racun Potasium Sianida
Namun, Kepolisian masih membutuhkan waktu, untuk melakukan pendalaman.
Sebab, ada dugaan pelaku lebih dari satu orang.
"Kami sudah kantongi ciri-ciri pelaku. Tapi mungkin, (pelakunya) bisa lebih dari satu orang," kata Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono, Sabtu (1/5/2021).
Hingga kini, pihaknya gerak cepat dengan memeriksa banyak saksi.
Baca juga: UPDATE Bocah Meninggal Usai Santap Paket Sate Misterius: Racun Silent Killer Ada dalam Bumbu Sate
Termasuk Pak Tomy, orang yang menjadi tujuan paket misterius itu, sudah dimintai keterangan lisan.
Kemudian, hasil pemeriksaan dari laboratorium Kesehatan dan Kalibrasi, Dinas Kesehatan DIY juga sudah keluar.
Menurut Wachyu, sate misterius yang dimakan, Naba Faiz Prasetyo, positif mengandung racun potasium sianida.
"Hasil laboratorium, iya, positif sianida. Racunnya potasium sianida," kata Wachyu.
Menurutnya, racun jenis ini mematikan.
Terlebih, jika dikonsumsi dalam jumlah besar.
Baca juga: Update Kasus Sate Maut di Bantul, Ciri-ciri Wanita Pengirim Takjil Diketahui, Tak Ada CCTV di TKP
Ia menyebut, beberapa contoh yang menyerupai ada dalam kandungan potas. Racun ini biasa digunakan untuk racun ikan.
Meski kandungannya mematikan, kata dia, potasium sianida bisa didapat dengan mudah. Bahkan, dijual bebas juga secara online.
"Racun sianida ini juga dijual on-line, banyak. Dijual secara bebas," kata dia.
Sebelumnya, bocah berusia 8 tahun berinisial NFP asal Kelurahan Bangunharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, meninggal dunia, Minggu (25/4/2021) lalu.
Bocah malang yang masih duduk dibangku sekolah dasar (SD) Muhamadiyah IV Karangkajen, Sewon, Bantul itu diduga meninggal karena keracunan, setelah menyantap sate pemberian orang tak dikenal yang didapat dari ayahnya, Bandiman, sebagai pengemudi ojek online.
Penulis: Ahmad Syarifudin
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Polisi Duga Pelaku dalam Kasus Paket Sate Maut di Bantul Lebih dari Satu Orang