Menurut Masitoh, mereka memilih pom bensin (SPBU) untuk istirahat malam sekaligus menumpang mandi.
"Setelah istirahat malam di pom bensin, pagi harinya melanjutkan perjalanan lagi," katanya.
Setiap hari, mereka bisa melakukan perjalanan 25 km hingga 30 km, kadang lebih cepat bila ada yang menawari tumpangan.
Dani memperkirakan mereka akan sampai di Soreang pada hari kedua lebaran.
4. Berpura-pura jadi Driver Ojol
Modus lain yang dipakai masyarakat agar tetap bisa mudik adalah berpura-pura menjadi driver ojek online.
Hal ini diketahui setelah petugas di pos Bundaran Kepuh, Kecamatan Karawang Barat, Jumat (7/5/2021) melakukan pemeriksaan.
Ada tiga orang yang menggunakan sepeda motor berplat B berkendara dalam waktu berbeda.
Ketiganya tidak bisa menunjukkan surat negatif Covid-19 sehingga mereka diminta untuk melakukan tes rapid antigen.
Kepala Pengendali Pos Penyekatan Bundaran Kepuh, Jaya A mengatakan, meski hasil tes antigen menunjukkan hasil negatif, dua pengemudi bermodus ojek online terpaksa diminta putar bali karena tidak membawa surat perjalanan.
Sementara satu pengendara dibolehkan melanjutkan perjalanan karena mengantongi surat perjalanan.
"Kami berhentikan karena plat nomornya B. Saat ditanya oleh petugas mau ke mana dan darimana, pengemudi tersebut menjawab bahwa dia dari Jakarta mau ke Pemalang," kata Jaya, dikutip dari Kompas.com.
Selain modus menggunakan jaket ojek online, petugas juga menemukan belasan pemudik mengenakan atribut instansi atau organisasi tertentu.
Namun, petugas tetap meminta mereka putar balik.
Modus lainnya, ada dua pengendara yang berupaya mengelabui petugas dengan mengaku hendak bertemu seseorang untuk mengantar barang langsung atau cash on delivery (COD).
(Tribunnews.com/Sri Juliati) (Tribun Medan/Alif Alqadri Harapap) (Tribun Jabar/Firman Suryaman/Andri M Dani) (Kompas.com/Farida Farhan)
Berita lain terkait mudik Lebaran 2021