Kepala Puskesmas Kedawung 2, dr. Windu Nugroho mengatakan, dari 4 sampel yang diambil, 2 di antaranya positif berdasarkan hasil tes rapid antigen.
"Di Desa Celep, Dukuh Miri itu memang kedua pengantinnya, hasil swab antigennya positif, sedangkan 2 lainnya yakni orangtua pengantin, negatif," paparnya kepada TribunSolo.com, Senin (31/05/2021).
Baca juga: Lagi Waduk Kedung Ombo Makan Korban, Pemancing Tewas Tenggelam, Dievakuasi Pakai Jaring
Selanjutnya, kedua pengantin kembali diambil tes swab untuk diuji menggunakan metode PCR.
"Jadi hari ini sudah dikirim ke Dinas Kesehatan, hasilnya saya belum tahu," jelasnya.
"Karena hasilnya positif, kemudian kami berikan edukasi untuk melakukan isolasi mandiri," tambahnya.
Terkait tracing, pihak puskesmas mengaku kesulitan, pasalnya pengiring pengantin yang berasal dari Kabupaten Sukoharjo telah kembali ke daerahnya.
"Biasanya kalau hajatan selesai, dilanjut foto bersama, nah sebelum kita rapid pengantin juga tidak memakai masker, nanti yang susah tracing pengiringnya yang warga Sukoharjo," pungkasnya.
Rapid Antigen Hajatan
Razia rapid test antigen secara acak pada gelaran hajatan di Sragen sempat menjadi perbincangan hangat di media sosial (medsos).
Aksi yang dilakukan Satgas Covid-19 di Sragen tersebut banyak beredar di Medsos.
Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, berbagai antisipasi penularan Covid-19 di Sragen sudah dilakukan.
Hal tersebut termasuk rapid antigen secara acak di acara hajatan.
Apalagi, ada prediksi meningkatnya kasus Covid-19 setelah libur Lebaran.
"Kemarin disetiap perhelatan hajatan masyarakat juga melakukan tes secara random, untuk memberikan efek jera, agar prokes tidak hanya sekedar tulisan," paparnya kepada TribunSolo.com, Senin (31/05/2021).