Dia juga geram saat mendapati luka memar di wajah dan punggung istrinya.
Bahkan, hidung korban juga mengeluarkan darah akibat bogem mentah dari para tersangka.
Beruntung, tidak berselang lama, korban akhirnya tersadar sambil menangis.
Setelah mendengarkan cerita singkat dari sang istri, LUT langsung melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolsek Gubeng.
Berbekal laporan itu, anggota opsnal langsung melakukan penyelidikan hingga berhasil mengamankan tersangka Farchan di tempat kerjanya Jalan Teratai.
"Usai melakukan pemerkosaan itu, tersangka Farchan bersembunyi di tempat kerjanya di sebuah warung kopi Jalan Teratai, Tambaksari.
Dari keterangannya, kami amankan dua tersangka lain di rumahnya masing-masing," tandas Akay.
Gayub yang memiliki ide itu mengaku tidak merencanakan aksinya.
Pelaku Terapis Pijat Sempat Mengaku ke Istri Usai Mutilasi Korban : Syok Hingga Pingsan dan Tertekan
Kronologi Terapis Pijat Refleksi Rudapaksa Wanita di Badung, Terjadi Usai Korban Beli Obat di Apotek
Namun, fakta menunjukkan jika ketiganya merencanakan aksi itu sejak dari rumah.
"Spontan saja. Waktu di hotel itu mau nobar bertiga.
Langsung saya pesan michat," akunya.
Akibat perbuatannya itu, ketiga pemuda tersebut kini mendekam ditahanan Mapolsek Gubeng Surabaya.
Sementara handpone korban laku dijual seharga satu juta rupiah dan uangnya untuk foya - foya.
Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul KRONOLOGI Terapis Pijat Dirudapaksa 3 Pemuda hingga Pingsan di Surabaya, HP-nya lalu Dibawa Kabur