Dibongkarnya pos penyekatan di Jembatan Suramadu ini, lanjut Gatot, karena setelah dilakukan analisa dan evaluasi.
Diketahui ada penurunan kasus dari warga yang di swab di penyekatan Suramadu.
"Penyekatan di Suramadu kan sudah 14 hari dan kita analisa terus sudah ada penurunan masyarakat yang positif Covid-19."
"Makanya kita bergesernya ke delapan desa di lima kecamatan tersebut," ungkap Gatot masih dikutip dari TribunMadura.com.
Selain itu, Gatot mengatakan ada sejumlah petugas gabungan yang akan bekerja sama dalam penanganan Covid-19 di Bangkalan.
3. Kata Pengguna Jalan
Pengendara sepeda motor, Agus Sugianto (30), warga Desa Sekar Ungu, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan mengatakan, adanya penyekatan membuat dirinya lebih tenang sebagai upaya pemeriksaan dini terhadap paparan Covid-19.
Hal itu dikarenakan, di rumah Agus masih ada kedua orang tuanya yang sudah menapaki usia senja dan rentan terhadap paparan Corona.
Ia rela setiap dua kali sehari dilakukan pemeriksaan rapid antigen.
"Tadi malam terakhir di-rapid di sisi Surabaya juga dalam perjalanan pulang, masa berlaku habis."
"Cuma dalam penyekatan, memang ada yang dihentikan ada yang tikah. Itulah mengapa masyarakat merasa tidak adil,” pungkas pemuda yang bekerja di kawasan Gubeng, Surabaya itu.
Baca juga: FAKTA Demo Warga Madura di Balai Kota Surabaya, Tolak Penyekatan di Jembatan Suramadu
4. Pos Penyekatan Suramadu Sempat Diserang Pakai Petasan
Dilangsir dari Kompas.com, kericuhan terjadi di posko penyekatan Jembatan Suramadu sisi Surabaya pada Selasa (22/6/2021).
Dari video yang beredar, terdengar suara ledakan petasan dan terekam petugas berusaha menangani kericuhan.