Pihak ASDP pun siap membawa jasad kapten KMP Kalibodri itu ke rumah duka di Sidoharjo, Jawa Timur, manakala diperbolehkan tim Satgas Covid-19 Kabupaten Kendal.
Baca juga: Kendalikan Kasus Covid-19, Indonesia Harus Lakukan Testing 2 Juta Sehari
Namun, pihaknya tidak melarang jika jasad I Made harus dimakamkan di Kendal sesuai prosedur yang berlaku untuk orang meninggal dalam keadaan reaktif atau positif Covid-19.
"Apapun nanti hasilnya, kami sampaikan ke keluarga. Karena juga untuk menjaga kesehatan keluarga yang ditinggalkan," kata dia.
"Padahal, empat orang ABK yang saat ini menjalani isolasi mandiri, tinggal tes terakhir. Kami dari ASDP juga sudah lakukan penyemprotan desinfektan di semua galangan kapal.
Semua awak kapal kami beri vitamin dan semua orang yang mau naik kapal harus melampirkan hasil tes swab antigen untuk menjaga kesehatan satu sama lain," ujarnya.
Kapten I Made diketahui mulai menginap di Kaliwungu sejak dua hari lalu. I Made tidur dan menjalani isolasi mandiri di kamar nomor B1.
Sementara, tiga temannya juga menjalani isolasi mandiri di kamar terpisah.
Kapten I Made diduga meninggal pada Senin (28/6/2021) dini hari dan ditemukan sudah tak bernyawa pagi harinya.
Kapolsek Kaliwungu AKP Aryanindita Bagasatwika mengungkapkan, jajaran Polsek Kaliwungu sudah melakukan cek tempat kejadian perkara (TKP) ditemukannya jenazah.
Untuk memastikan apakah jenazah sudah dalam keadaan meninggal dan mengetahui apakah terpapar Covid-19, pemeriksaan dilakukan oleh tim medis Puskesmas Kaliwungu.
"Setelah diperiksa petugas medis dari Puskesmas Kaliwungu, korban dimungkinkan meninggal karena riwayat jantung. Dicek petugas medis, hasilnya reaktif Covid-19 dan ditindak lanjuti dengan protokol kesehatan ketat," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanyumas.com dengan judul Nahkoda KMP Kalibodri Ditemukan Meninggal saat Jalani Karantina Covid di Penginapan di Kendal