Menurutnya hingga saat ini ia belum menerima laporan kejadian di Minggu pertama pembelajaran tatap muka terbatas di Cianjur.
3. Perlu Penelitian Lebih Jauh
Pengamat Kebijakan Publik dan Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia, Cecep Darmawan, mengatakan dinas pendidikan dan sekolah harus meneliti lebih jauh mengenai temuan seorang peserta didik kelas 4 SD di Cianjur yang dikabarkan lupa cara membaca setelah melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama pandemi.
"Agak aneh juga ya kalau kelas 4 enggak bisa baca. Karena kan kalau kelas 3 dan 4 belajar online, masa lupa lagi membaca. Jadi selama Pembelajaran Jarak Jauh apa yang dikerjakan," kata Cecep melalui ponsel, Senin (6/9/2021).
4. Sebut Ada Keganjilan
Ada hal yang ganjil dari kabar tersebut, katanya. Karena selama ini semua sekolah memberlakukan pembelajaran jarak jauh selama pandemi.
Kalaupun banyak kendala, membaca sudah menjadi kebutuhan sehari-hari.
"Apakah ini kasus dalam pengertian memang dari dulu anak ini ada masalah.
Baca juga: Kisah Siswa Belajar di Tengah Keterbatasan Saat PJJ
Tapi kalau ada, kelas 1 dan 2 gimana. Kalau bener enggak bisa baca, efektivitas belajar PJJ bisa dinyatakan tidak berhasil," katanya.
Memang terdapat wacana yang menyatakan learning loss atau hilangnya satu generasi akibat tidak belajar selama PJJ, katanya.
Namun, hal tersebut harus disertai dengan riset mendalam.
"Ada dugaan ya learning loss. Tapi kan kongkritnya harus ada riset. Tapi menurut pengamatan saya memang terjadi, lebih susah belajar, jadi learning loss memang terjadi," katanya.
Hal ini, katanya, terjadi bukan hanya di Indonesia, tapi di negara lainnya.
5. Perlu Evaluasi PJJ