Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Data terbaru, Jumat (17/9/2021) menunjukkan, total jumlah pekerja migran yang sudah pernah dikarantina di Asrama Haji Surabaya sampai saat ini 29.448 orang.
Kepala UPT Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Sugianto, memaparkan, dari jumlah tersebut, yang sudah pulang 29.048 orang. Kemudian 400 orang masih tinggal di Asrama Haji Surabaya.
Lebih lanjut ia menerangkan, total kamar yang tersedia 308 kamar (12 gedung).
Daya tampung normal 1.272 orang. Sedangkan daya tampung maksimal 1.600 orang.
"PMI yang terbanyak dan tertinggi dari Kabupaten Sampang, Bangkalan, dan Pamekasan Madura," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Perjalanan Luar Negeri Wajib Vaksin Lengkap, Karantina, dan PCR
Untuk jurusan, lanjut Sugianto, PMI yang terbanyak dari negara Malaysia, Singapura, dan Thailand.
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
15 Latihan Soal dan Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 4 SD Bab 2 Kurikulum Merdeka, Di Bawah Atap
Mereka dikarantina terlebih dahulu guna mengantisipasi varian baru Covid 19. Seperti varian baru Delta dan Mu.
"Prosedur Karantina PMI. Begitu tiba Bandara Juanda, cek kesehatan di KKP 1 Juanda, Pengumpulan Paspor, Pengurusan Bagasi lewat Bea Cukai," terangnya.
"Setelah itu berangkat ke Asrama Haji Surabaya dengan mengendarai Bus Dishub Jatim dan truk Kodam 5 Brawijaya.
Baca juga: Menaker: 4,6 Juta Pekerja Sudah Terima Bantuan Subsidi Upah
Tiba di lokasi, PMI registrasi, Swab PCR, Mengantri pengambilan kunci lalu check in, masuk kamar, dan istirahat," imbuhnya.
PMI, kata Sugianto, menjalani karantina selama 8 hari di Asrama Haji Surabaya.
Pada saat karantina PMI tidak diperkenankan membayar sendiri.
"Melainkan di Tanggung oleh Pemerintah Provinsi alias gratis.
Setelah menjalani masa karantina, saat pulang ke daerah di jemput kendaraan Dishub setempat (daerah)," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Gelombang Pekerja Migran asal Jatim Terus Berdatangan, Ada Ratusan yang Masih Karantina di Surabaya