Ia jarang berkomunikasi dengan keluarga meski kediamannya dekat dengan nenek korban.
Kendati demikian, di mata keluarga, SA dikenal sebagai sosok yang baik.
"Dibulag kecewa, kalau keluarga sih kecewa, cuma gimana lagi," kata Bali.
Bali pun selama ini tak mengetahui bila ada persoalan di dalam keluarga mereka.
Sosok korban sendiri, disampaikan keluarga, memang bandel, namun hal tersebut wajar karena korban masih anak-anak.
Keluarga pun tak mengetahui penyebab pasti mengapa SA tega menghabisi nyawa MYP.
Bahkan, korban juga tak pernah mengeluhkan perlakuan ibu tirinya.
"Untuk alasannya, keluarga tidak tahu pasti, karena memang tertutup, anaknya (korban) juga tidak pernah cerita," sambungnya.
Baca juga: 4 Fakta Pria di Blitar Tewas Penuh Luka di Jalan, Warga Sempat Dengar Suara Orang Merintih Kesakitan
Baca juga: Kerangka Manusia dalam Posisi Bersila Ditemukan di Parangkusumo, Diduga Lakukan Ritual Sebelum Tewas
Pelaku sempat ditanya keberadaan korban
Masih dari Tribun Jabar, diceritakan Bali, korban awalnya diketahui hilang sejak Senin (16/8/2021) sore lalu.
Saat itu, nenek korban mencoba mencari cucunya yang tidak kunjung pulang, padahal hari sudah malam.
Nenek korban juga sempat menanyakan keberadaan korban ke ibu tirinya.
Namun, saat itu SA mengelak dan mengaku tidak mengetahui keberadan MYP.
Keluarga baru mengetahui keberadaan MYP yang hilang dari media sosial setelah beredar berita telah ditemukan mayat bocah laki-laki di Sungai Prawira.
"Kaget saat itu, ternyata korban sudah tidak ada," ungkap paman korban.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Handhika Rahman)