Yeti mengatakan, dirinya sangat emosi ketika mengingat kembali apa yang sudah terjadi kepada adik serta keponakannya tersebut.
"Kalo diingat-ingat benci aku dendam sekali sama yang ngebunuh itu, keji banget pokonya itu," kata Yeti sambil menahan tangis.
Kemudian Yeti mengenang, bagaimana sosok Tuti dan Amalia semasa hidup.
Menurutnya sosok Tuti dan Amalia dikenang baik oleh warga, tak hanya keluarga.
Yeti mengaku masih terbayang, kebaikan dan keceriaan kedua korban saat bersama keluarga.
Ia pun mengaku tak pernah terbesit sekalipun akan kehilangan kedua orang yang sangat dicintainya tersebut dengan cara tak wajar.
Oleh karena itu, Yeti sangat mengharapkan kasus Subang kematian adik dan keponakannya itu bisa segera diungkap polisi.
Penulis: Hilda Rubiah
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Latar Belakang Keluarga Tuti Suhartini Korban Perampasan Nyawa di Subang Ternyata Tak Sembarangan