"Jadi kasus ini baru saya tahu tanggal 5 September, saya lihat gerak-gerik tiga anak saya berubah," ungkap RS di Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Sabtu (21/12/2019).
Ia pun memanggil dua putrinya, Al dan Az, serta putranya, Mr, untuk bertanya.
Kedua putri RS sempat tidak mau terbuka, namun Mr menceritakan kejadian yang menimpanya dan kedua saudarinya.
Melihat Mr membeberkan semuanya, Al dan Az pun turut buka suara.
"Jadi ini terjadi setelah saya dan dia (S) bercerai 2016. Saat itu anak pertama saya yang menjadi korbannya," beber RS.
"Sampai tahun ini (2019) ketiga anak saya jadi korban, tiga-tiganya. Anak laki-laki (Mr) ini juga saksi dan juga korban," imbuhnya.
Berdasarkan cerita Mr, ia kerap melihat Al dan Az dicabuli ayah dan dua rekannya, Rz dan Gn.
"Jadi itu keduanya (Al dan Az) baru cerita semua, keduanya bilang ada dua om-om juga ikut buat begitu (cabul)" ujar RS.
Baca juga: Alasan Ditawari Jadi TKW, Wanita Bersuami Dirudapaksa Pria Kenalan Lewat Medsos
Baca juga: Pria Asal Sumatera Utara Ini Terancam 15 Tahun Penjara Karena Rudapaksa dan Bunuh Nenek-nenek
Tanggapan Polda Sulsel
Baru-baru ini, kasus dugaan rudapaksa yang dilakukan S terhadap ketiga anaknya viral dan ramai dibicarakan di media sosial.
Viralnya kasus ini bermula saat Project Multatuli membahasnya.
Bahkan, tagar Tiga Anak Saya Diperkosa menjadi trending di Twitter.
Namun, artikel yang dibuat tersebut kini tak bisa diakses.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan, mengungkapkan kasus dugaan rudapaksa itu dihentikan penyelidikannya karena memang tidak ditemukan tindak pidana.