"Andi dan temannya istirahat di mata air kemudian melanjutkan turun ke Pos 2," katanya.
Di Pos 2 , lanjut dia, Andi tanpa pamit kembali ke mata air untuk mengambil stik atau tongkat gunung yang tertinggal.
Ketika itu cuaca sedang hujan.
Setelah ditunggu selama 15 menit di Pos 2 ,temannya menyusul ke mata air namun Andi sudah tidak ada.
Para temannya mencari selama 3 jam di sekitar lokasi sembari memanggil nama nya namun tidak ada respon.
"Akhirnya teman Andi atas nama Ahmad Atok memutuskan untuk turun meminta bantuan warga, Minggu, pukul 18.30 WIB," tuturnya.
Ia menuturkan, pihaknya menerima informasi hilangnya Andi Senin siang.
Laporan tersebut ditindaklanjuti dengan mengirimkan tim dari unit Siaga SAR Borobudur untuk melakukan pencarian dengan tim SAR gabungan lainnya.
"Akan tetapi hingga kondisi gelap Andi belum bisa ditemukan," paparnya.
Ia menyebut, warga sekitar sebelumnya juga sudah melakukan pencarian mandiri hingga senin dini hari.
Namun karena cuaca gelap dan berkabut, keberadaan Andi belum juga ditemukan.
"Terakhir Andi menggunakan jaket hitam, celana panjang dan bersandal," bebernya.
Baca juga: Remaja di Buton Tewas Dimangsa Buaya, Usai Berenang Menambang Pasir di Sungai Malaoge
Tim SAR gabungan menghentikan sementara proses pencarian lantaran kondisi sudah gelap.
Cuaca juga tak mendukung berupa hujan deras disertai kabut tebal di gunung yang memiliki ketinggian 1.726 mdpl tersebut.