"Kami akan audiensi dengan bupati," terangnya.
Semoga ke depan kegiatan ritual ini bisa lebih baik dan ada peningkatan.
"Akan kami coba Kasepuhan ngobrol dulu agar tahun depan bisa diadakan acara festival golok pusaka," paparnya.
"Insya allah kegiatan ini dicatat sebagai amal ibadah baik sehingga tahun depan sesuai dengan yang diharapkan," sambungnya.
Ketua Lam'ah Masyarakat Pelestari Budaya Banten Golok Ciomas (LMPBGC) ustadz Agus Takwini yang diwakili sekjen Tb Chaerul Ramdani mengatakan selama ini masyarakat Ciomas mendukung kegiatan tradisi golok Ciomas agar tetap terjaga kelestariannya.
"Dari masyarakat mendukung, sebagai bagian dari destinasi wisata dan desa kebudayaan di Banten khususnya, umumnya untuk Indonesia," katanya.
LMPBGC sudah ada sejak tahun 1980, dulu bernama Yayasan Sababilil Huda Al-Bantani.
Kemudian LMPBGC Lam'ah membuat Siloka yang membawahi para pelestari golok Ciomas dimanapun.
Kemudian membuat ekspedisi Babad Banten menelusuri situs Cagar Budaya, kearifan lokan hingga mancanegara.
"Harapannya ke depan semoga pemerintah tetap melestarikan kebudayaan Banten agar tetap terus terjaga kelestariannya," harapnya.
Penulis: mildaniati
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Istimewanya Golok Ciomas Milik Jawara Banten, Tradisi Ritual Peringati Maulid Nabi Muhammad