Respon Pemkot
Imbas insiden ini, pihak pemerintah kota pun ikut buka suara.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menilai insiden yang tidak baik iu bisa menjadi pelajaran bagi para pengelola resto lainnya.
Khususnya, resto yang melayani pembelian secara online maupun offline.
Ia mengimbau, semestinya pihak resto bisa mengelola antrean dengan lebih baik.
"Kita minta seluruh tenan, atau mitra pembelian makanan semacam itu, agar mengelola antrean lebih baik."
"Supaya tidak menimbulkan persoalan pada urutan, dan segala macam seperti itu ya," ujarnya kepada Tribun Jogja, Minggu (14/11/2021)
Baca juga: Kafe di Kediri 3 Kali Kemalingan, Aksi Pencuri Sempat Makan saat Beraksi Terekam CCTV hingga Viral
Menurut Heroe, kejadian tersebut dapat berdampak rugi bagi pihak resto maupun ojol.
Dari sisi resto, mereka untuk sementara waktu tidak dapat beroperasi lantaran harus memperbaiki fasilitas, maupun sistem.
Sementara para driver, praktis tidak dapat pick up pesanan.
"Kalau keduanya tidak bersinergi kan itu sama-sama rugi sebenarnya. Jadi, semoga bisa kembali normal, dan dalam waktu dekat bisa beroperasi lagi."
"Dari manajemen Mie Gacoan pun bersedia memperbaiki sistem antreannya. Agar kedepannya, antrean pembeli itu, bisa lebih dikendalikan lagi," imbuh Heroe.
Baca juga: Detik-detik Pengemudi Ojol Ditodong Pisau oleh Penumpangnya di Ancol hingga Minta Tolong Warga
Haroe juga memastikan polemik tersebut kini sudah selesai.
Kedua belah pihak telah bersepakat damai dan tidak memperpanjang masalah.
"Teman-teman Polsek, Koramil, dan Kemantren itu sudah menyelesaikan."
"Setelah didalami bareng-bareng, ternyata kan tidak ada penganiayaan."
"Hanya emosi, karena orang-orang yang sama-sama capek saja sebenarnya. Jadi, langsung selesai saat itu juga," tandas Heroe.
(Tribunnews.com/Shella Latifa)(Tribun Jogja/ Azka Ramadhan)