TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi, menemui mahasiswa yang memprotes aksinya saat bersih-bersih Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.
Seperti diketahui, aksi mahasiswa bernama Yudha Dawami Abdas itu terekam dalam vlog yang diunggah Dedi pada kanal YouTube-nya, Kang Dedi Mulyadi Channel, Selasa (16/11/2021).
Kala itu, Yudha menghampiri Dedi yang sedang bersih-bersih sampah di Pasar Rebo Purwakarta.
Ia kemudian mempertanyakan kewenangan Dedi melakukan aksi bersih-bersih di Pasar Rebo Purwakarta.
"Dasar hukumnya (bersih-bersih) apa?" tanya Yudha, dikutip Tribunnews.
Baca juga: Sosok Mahasiswa yang Protes Aksi Dedi Mulyadi Bebersih, Yudha Dawami, Mengaku Panik saat Kejadian
Baca juga: Dedi Mulyadi dan Sanny Wijaya Nata Kusumah Terima Penghargaan Satyalancana Kebudayaan
Dedi kemudian memastikan pertanyaan Yudha, apakah seseorang yang ingin bersih-bersih harus punya dasar hukum.
"Kalau kita mencintai kebersihan harus ada dasar hukumnya?" tanya Dedi memastikan.
Yudha lalu menyinggung seharusnya bersih-bersih sampah adalah tugas pelaksana teknis yang bertanggung jawab.
Namun, menurut Dedi, kegiatan bebersih adalah kewajiban semua masyarakat, bukan pihak tertentu.
"Saya enggak mau tahu siapa yang bertanggungjawab. Ini kan kewajiban masyarakat," kata Dedi sambil menunjuk sampah di trotoar pasar.
Keduanya kemudian terlibat debat panas hingga warga sekitar yang ada di pasar turut melihat.
Aksi Yudha tersebut kemudan viral dan mendapat berbagai respons dari warganet.
Akun Facebook-nya bahkan dihujani komentar negatif.
Kendati demikian, debat antara Dedi dan Yudha tersebut sudah berakhir bahagia.
Pada Jumat (26/11/2021), Dedi Mulyadi datang berkunjung ke rumah Yudha.
Baca juga: Jadi Duta Kewenangan dan Kapasitas, Begini Komentar Mahasiswa yang Debat Dedi Mulyadi Soal Sampah
Baca juga: Hapus Postingan di Facebook, Yudha Mahasiswa yang Protes Dedi Mulyadi Tarik Ucapan Maaf?
Momen tersebut ia bagikan lewat akun Facebook miliknya, Kang Dedi Mulyadi.
Lewat foto yang diunggah Dedi, terlihat mantan Bupati Purwakarta ini memeluk Yudha.
Dalam kesempatan tersebut, Dedi mengatakan ia telah membantu Yudha melunasi uang kuliah hingga wisuda.
"Saya berkunjung ke rumah Yudha Dawam Abdas. Dia rupanya sudah lama ditinggal meninggal oleh ayahnya.
Yudha yang kini kuliah (sudah) semester 8 jurusan Hukum Keluarga STAI DR KHEZ Muttaqien, ternyata sudah lima semester belum membayar uang kuliah.
Sekarang, Yudha tidak harus bingung lagi karena seluruh biaya kuliah sampai wisuda sudah diselesaikan," tulis Dedi.
Lebih lanjut, Dedi menilai apa dialaminya, termasuk insiden dengan Yudha, selalu punya arti.
"Bagi saya, setiap peristiwa yang dialami selalu memiliki arti bagi siapapun yang mentafakurinya.
Allah swt selalu memiliki cara untuk mengangkat derajat seseorang melalui peristiwa alam yang dijalaninya.
Artinya, memungut sampah ternyata melahirkan banyak peristiwa yang tidak bisa kita bayangkan sebelumnya," ujar Dedi.
Baca juga: Profil Dedi Mulyadi, Anggota DPR yang Disebut Wakil Ketua Komisi IV Rasa Satpol PP oleh Mahasiswa
Baca juga: Mahasiswa yang Pertanyakan Kompetensi Dedi Mulyadi Punguti Sampah Akhirnya Buka Suara: Saya Panik
Sudah Sampaikan Permintaan Maaf
Sebelumnya, Yudha Dawami Abdas sudah menuliskan permintaan maaf pada Dedi Mulyadi lewat akun Facebook miliknya, Kamis (18/11/2021).
Ia mengaku tidak ada maksud menjatuhkan Dedi dengan aksinya menegur anggota DPR RI tersebut.
Sebetulnya, kata Yudha, kesempatan bertemu dengan Dedi itu ingin ia gunakan untuk mempertanyakan nasib pedagang pasar yang direlokasi.
Namun, ia telanjur panik karena menjadi bahan tontonan, sehingga justru membahas permasalahan yang lain.
Berikut isi permintaan maaf Yudha pada Dedi:
"Saya atas nama pribadi minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Kang Haji Dedi Mulyadi.
Tidak ada maksud untuk menjatuhkan Kang Dedi atau numpang tenar sama Kang Dedi.
Hanya ingin mempertanyakan perihal relokasi pedagang pasar di pasar-pasar sebelumnya, yang belum jelas gimana mereka ke depannya setelah direlokasi, apakah tetap bisa mencari penghasilan?
Menurut saya, momenya tepat karena hari itu Kang Dedi juga sedang bebersih pasar.
Baca juga: Mahasiswa Ini Protes Dedi Mulyadi yang Sedang Bersihkan Pasar: Kompetensi Bapak Apa?
Baca juga: Anggota DPR Dedi Mulyadi Nyaris Ditabrak Mobil PLN
Cuma ya maaf, saya belum bisa menyampaikan esensi maksud saya.
Saya cukup panik karena telanjur "banyak mata yang tertuju ke arah saya dan menuding saya".
Saya tetap berharap ada ruang di mana maksud saya tersampaikan, tapi kesempatan itu ga ada.
Baca juga: Saluran Air di Permukiman Padat Jadi Halaman Rumah, Anggota DPRD DKI Kent Minta Segera Ditertibkan
Baca juga: Dukung Parlemen Modern, Arsip DPR RI Kuatkan Kinerja Dewan
Sekali lagi saya mohon maaf untuk semuanya. Ini proses dialektika saya sebagai mahasiswa, tidak ada kaitannya dengan almamater dan organisasi saya.
Saya membaca komentar netizen semua. Saya berterima kasih untuk kritik dan sarannya, semoga saya bisa jadi sosok yang lebih baik lagi."
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W)