News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

5.700 Konten Syur Siskaeee Jadi Barang Bukti, Video Dibuat hingga di Luar Negeri

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Siskaeee dan barang bukti yang diamankan polisi terkait video syur di Bandara YIA.

Selain itu, ia juga dinilai telah membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan melanggar keasusilaan sebagaimana pasal 45 ayat (1) Jo pasal 27 ayat (1) UU nomor 19 Tahun 2016, perubahan UU nomor 11 tahun 2008 tentang transaksi elektronik.

Mengutip TribunJoga, saat ini polisi tengah memburu seseorang yang diduga terlibat dalam produksi video syur Siskaeee.

Motif Siskaeee

Siskaee, wanita pemeran video syur di Bandara YIA resmi jadi tersangka. (kolase tribunnews)

Kombes Pol Yuliyanto membeberkan motif Siskaeee membuat konten video syur adalah untuk memenuhi kepuasan dan mendapat penghasilan.

Hal ini disampaikan Yuli lewat rilis tertulis.

"Motif tersangka melakukan hal tersebut adalah untuk memenuhi kepuasan seksual dan untuk mendapat penghasilan," terangnya, mengutip TribunJogja.

Tak hanya itu, Siskaeee nekat melakukan aksinya lantaran ada dorongan hasrat seksual mengenai lokasi, orang, dan atau tempat waktu untuk merekam video syur.

Sementara itu, anggota tim psikolog yang turut memeriksa Siskaeee, Jatu Anggraeni, mengungkapkan aksi eksibisionisme Siskaee terjadi karena ada beberapa penyebab.

Baca juga: FAKTA Video Syur di Bandara YIA, Sosok Siskaeee hingga Penangkapannya di Stasiun Kereta Bandung

Baca juga: Siskaee Tidak Hanya Melakukan Konten Pornografi di Bandara YIA

Satu di antaranya adalah trauma masa lalu yang dialami Siskaeee hingga membuat pemahaman sosial dan psikologinya bermasalah.

Karena itu, satu diantara cara untuk memperbaiki kondisi psikologis Siskaeee adalah dengan mengembalikan persepsi dan pemahaman terkait kerugian mempertontonkan tubuhnya.

"Salah satunya terapi untuk mengurangi persepsinya terhadap perilaku mempertontonkan alat kelaminnya, kemudian terapi untuk menyalurkan hasrat seksualnya secara normal," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJogja/Miftahul Huda, Kompas.com/Wijaya Kusuma)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini