TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi para korban erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, Selasa (7/12/2021).
Dalam kesempatan tersebut Jokowi mengungkapkan rasa dukanya atas meninggalkan para korban.
Jokowi mengatakan, kedatangannya ke lokasi erupsi Gunung Semeru ini untuk untuk memastikan upaya pencarian korban dan proses evakuasi.
"Atas nama pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia saya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya korban letusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. "
Baca juga: Ibu Hamil 9 Bulan Lolos dari Awan Panas Semeru, Lari Belasan Kilo, Tak Lagi Peduli Perut Nyeri
"Pagi ini saya datang ke lokasi untuk memastikan bahwa seluruh kekuatan yang kita miliki sudah berada di lapangan untuk pencarian korban yang masih ada dan juga evakuasi " kata Jokowi dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (8/12/2021).
Selain itu Jokowi juga merencanakan perbaikan infrastruktur yang rusak akibat erupsi Gunung Semeru.
"Ini kita juga lihat untuk rencana perbaikan infrastruktur yang rusak akibat letusan Gunung Semeru ini," imbuhnya.
Lebih lanjut Jokowi menilai bahwa para pengungsi sudah ditangani dengan baik.
Baca juga: UPDATE Korban Erupsi Gunung Semeru: 34 Orang Meninggal, 22 Orang Hilang, Ribuan Terdampak Awan Panas
Pasalnya untuk kebutuhan konsumsi, kesehatan, serta air bersih kini kondisinya mulai membaik.
"Kemudian saya juga ingin memastikan bahwa pengungsi ditangani dengan baik, hal yang berkaitan dengan konsumsi, kesehatan, kemudian air bersih ya kondisinya mulai membaik," terang Jokowi.
Jokowi berharap, setelah nanti erupsi Gunung Semeru ini sudah reda dan membaik pemerintah akan segera melakukan perbaikan infrastruktur.
Serta melakukan upaya relokasi bagi warga yang rumahnya terdampak erupsi Gunung Semeru ke tempat yang lebih aman.
Baca juga: Suara Gelegar Petir dari Gunung Semeru Kagetkan Anggota Paspampres Jokowi
Menurut laporan yang diterima Jokowi, ada sekitar dua ribu rumah warga yang harus direlokasi.
"Kita berharap setelah reda nanti semuanya bisa dimulai, baik itu yang berupa perbaikan infrastruktur, maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kami perkirakan berbahaya dihuni kembali."
"Saya mendapatkan laporan, kurang lebih ada dua ribu rumah yang harus direlokasi. Ini segera akan kita putuskan dimana relokasinya, saat itu juga akan kita bangunkan kalau semuanya sudah siap," tuturnya.
Baca juga: 12 Anjing K-9 Dikerahkan untuk Cari Korban Erupsi Gunung Semeru yang Belum Ditemukan
TNI AD Kerahkan Prajurit, Dapur Lapangan, Hingga Alat Berat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna mengatakan TNI AD terus mengerahkan prajurit satuan jajarannya untuk bersama BNPB dan sukarelawan membantu warga Kabupaten Lumajang yang terdampak erupsi Gunung Semeru sejak awal hingga kini.
Hal tersebut, kata dia, sebagai bentuk tanggap darurat bencana erupsi Gunung Semeru.
Tatang menjelaskan prajurit yang dikerahkan terdiri dari 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) dari Yonif 527/Baladibya Yudha sebanyak 100 orang, 1 SSK Yonzipur 10/2/Kostrad sebanyak 100 orang, dan 2 SSK Kodim 0821/Lumajang sebanyak 220 orang.
Selain itu, kata dia, dikerahkan juga 2 Satuan Setingkat Peleton (SST) Yonzipur 5/Arati Bhaya Wighina sebanyak 58 orang, 1 SST Kesehatan Kodam V/Brawijaya sebanyak 39 orang, serta 1 SST dari Pembekalan dan Angkutan Kodam V/Brawijaya sebanyak 27 orang.
Baca juga: Keluarga Korban Erupsi Gunung Semeru Berkaca-kaca Menanti Proses Identifikasi di RSUD Lumajang
Di samping mengerahkan prajuritnya, kata Tatang, TNI AD juga mengerahkan perlengkapan dan kendaraan untuk mendukung kegiatan di lokasi.
Perlengkapan dan kendaraan tersebut antara lain 2 dapur lapangan, 4 tenda pengungsian, 4 set alat dapur lapangan, 4 unit tenda serba guna, 100 buah veldbed besi, 50 buah meja dan 125 buah kursi lapangan, 10 unit truk serta 5 unit kendaraan angkut.
Selain itu, kata dia, dikerahkan juga alat berat dari Yonzipur 10/2 Kostrad dan Yonzipur 5/Arati Bhaya Wighina untuk memperlancar penanganan erupsi Semeru.
Alat berat tersebut antara lain Backhoe Loader sebanyak 4 unit, Self Loader 2 unit, Dozer 1 unit, Bulldozer 2 unit, Excavator 8 unit, Dump Truck 8 unit, Crane 1 unit, Transporter 1 unit, Crane Cargo 1 unit, Trailer Kavaleri 2 unit dan Trailer Sipil 1 unit.
Baca juga: Hari ini, Tim SAR Temukan Delapan Korban Bencana Guguran Awan Panas Semeru
Tatang menjelaskan seluruh alat berat tersebut sudah tergelar sejak 6 Desember 2021 lalu di titik-titik yang diperlukan.
"Untuk meringankan beban warga terdampak bencana, dari Kodim 0821/Lumajang memberikan bantuan sembako seperti beras, gula, minyak goreng, mie instan, susu dan telur," kata Tatang dalam keterangan resmi Dinas Penerangan TNI AD pada Selasa (7/12/2021).
Tatang mengatakan Prajurit TNI AD yang tergabung dalam SSK maupun SST penanggulangan bencana bertugas membantu evakuasi dan pencarian warga di lokasi bencana.
Baca juga: Cerita Pengungsi ke Presiden Jokowi Tidak Menyangka Besarnya Erupsi Gunung Semeru
Selain itu, kata dia, mereka juga mendata warga terdampak bencana, menyisir dan membersihkan material erupsi Gunung Semeru, serta menyalurkan logistik ke tempat-tempat pengungsian.
Tatang mengatakan peran Prajurit TNI AD dalam mengatasi bencana tersebut merupakan wujud implementasi setiap prajurit TNI AD dalam mengamalkan 8 Wajib TNI dan 7 Perintah Harian Kepala Staf Angkatan Darat.
"Seperti tercantum dalam butir kelima, bahwa TNI AD harus hadir di tengah-tengah kesulitan masyarakat apapun bentuknya dan senantiasa menjadi solusi," kata Tatang.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Gita Irawan)