Status peringatan adalah ‘Waspada’ yang merujuk pada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota yang berada pada status ini diharapkan untuk memperhatikan dan segera mengarahkan masyarakat untuk menjauhi pantai dan tepian sungai.
BMKG menginformasikan estimasi tiba tsunami dengan waktu berbeda pada wilayah-wilayah tersebut.
Berdasarkan pengamatan muka air laut dari Badan Informasi Geospasial (BIG), tsunami minor terdeteksi di Marapokot dan Reo dengan ketinggian 7 cm.
Sebelumnya, BMKG juga telah merilis bahwa gempa yang terjadi merupakan gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Flores.
Di samping itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan geser atau strike slip.
Parameter lain dengan skala MMI atau modified mercally intensity, BMKG merilis guncangan gempa bumi dirasakan di wilayah Ruteng, Labuan Bajo, Larantuka, Maumere, Adonara dan Lembata III – IV MMI, sedangkan Tambolaka, Waikabubak dan Waingapu III MMI.
Gempa susulan tercatat hingga pukul 11.40 WIB menunjukkan adanya 15 aktivitas gempa susulan dengan maksimum M5,6.
Penjelasan BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengakhiri status waspada atas terjadinya gempa bumi berkekuatan 7,5 skala richter di perairan laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kendati begitu, BMKG masih terus mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati akan adanya potensi gempa bumi susulan di wilayah tersebut.
"Hati-hati terhadap gempa bumi susulan yang mungkin terjadi," tulis BMKG dalam website resminya BMKG.go.id yang diakses pada Selasa (14/12/2021).
Dalam update atau pemutakhiran yang dilakukan BMKG dalam situsnya tersebut, saat ini guncangan gempa di perairan laut Flores itu masih berkekuatan 5.0 skala richter (SR) dalam kedalaman 10 km di bawah laut.
Baca juga: Peringatan Dini Tsunami NTT Berakhir, Masyarakat Kembali ke Tempat Masing-masing, tapi Tetap Waspada
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan peringatan dini tsunami untuk wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) telah berakhir.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers virtual, Selasa (14/12/2021).