Kata Bupati
Bupati Karanganyar, Juliatmono ikut berkomentar atas viralnya kasus tersebut.
Orang nomor satu di Kabupaten Karanganyar, mengatakan seharusnya fungsi dari seleksi tersebut.
Baca juga: Polisi Tangkap 9 Penyalahguna Narkoba di Subang: Ada Oknum PNS
"Filosofi namanya seleksi pasti harus memperlihatkan siapa yang terbaik dari hasil yang terbaik melalui komputer yang terbuka," kata dia.
Juliyatmono mengatakan alasan mengeluarkan Peraturan Bupati Karanganyar yang terakhir untuk memberikan alternatif.
Alternatif yang dimaksud yaitu pemilihan seorang perangkat bisa ditunjuk jika peringkat paling tertinggi saat diseleksi berhalang hadir atau mengalami musibah.
"Boleh memilih itu jika calon-calon yang terbaik berhalangan, supaya efektif, jika semua terkena musibah, masih ada yang dipilih," ucap Juliyatmono.
Lanjut dia kepada seluruh pihak memperhatikan terkait hal tersebut.
Menurutnya, jika ada yang ada yang terbaik (nilai) dari hasil proses ujian seleksi dan diusulkan namun tak usulan tersebut ditolak, hal itu tidak menghormati proses seleksi.
"Hasil seleksi merupakan lebih persoalanya akademik yang lebih baik," ujar Juliyatmono.
"Soal pengalaman atau tidak itu pasti akan beproses bagaimana waktu berjalan, karena semua orang akan dapat pengalaman akan memperoleh dari proses," pungkasnya.
Viral di Medsos
Seleksi tes perangkat Desa Plumbon, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, diwarnai kontroversi.
Sebab, beredar kabar di media sosial Karanganyar, ada kejanggalan pada proses perekrutan.