Ketua DPD Serikat Pekerja Nasional (SPN) Provinsi Banten, Intan Indria Dewi, mengatakan Gubernur Banten belum pernah sekali pun menemui buruh saat unjuk rasa di depan kantornya.
"Sampai detik ini Gubernur tidak pernah menenui buruh, dan harapan hari ini seharusnya gubernur bisa duduk bersama kami membahas revisi SK UMM 2022," kata Intan, Rabu, mengutip Kompas.com.
Baca juga: Kantornya Diduduki Buruh, Gubernur Banten Bersikeras Tidak Revisi UMP, Kasatpol PP Langsung Dicopot
Baca juga: Gubernur Banten Marah Kantornya Diduduki Buruh: Ruang Kerja Didobrak dan Kaki Dinaikkan ke Atas Meja
Ada Staf yang Dicekik
Wahidin Halim mengaku ada seorang stafnya, Purwadi, yang menerima tindak kekerasan saat terjadi penggerebekan kantornya, Rabu.
Ia mengungkapkan Purwadi yang merupakan Staf Rumah Tangga Pemerintah Provinsi Banten, dicekik supaya membukakan pintu ruangannya.
"Ketika dia (buruh yang aksi) masuk ke ruang saya, mencekik staf saya, mencekik untuk dibukakan pintu."
"Pintunya didobrak, mereka naikin kaki sambil minta difoto," papar dia di kediamannya di Pinang, Kota Tangerang, Kamis, dilansir Kompas.com.
Dalam kesempatan itu, Wahidin juga turut menghadirkan Purwadi.
Saat ditanya mengenai aksi para buruh yang menduduki kantornya, Purwadi mengaku dirinya dipiting atau dicekik.
Selain itu, kata Purwadi, saat kejadian tak ada aparat kepolisian ataupun Seksi Ketentraman dan Ketertiban (Trantib).
"Di situ enggak ada trantib? Enggak ada polisi?" tanya Wahidin.
"Enggak, enggak ada," jawab Purwadi.
Baca juga: Pejabat Kemenkumham Banten, Kasus Napi Narkotika Kabur Terus Didalami
Baca juga: 2 Pejabat Kemenkumham Banten Diganti Imbas Kaburnya Napi di Lapas Tangerang
Lebih lanjut, Purwadi mengaku langsung menunjukkan ruang kerja Gubernur Banten lantaran merasa takut.
Tak hanya itu, para buruh juga disebut-sebut mengambil minuman dari dalam lemari pendingin yang ada di ruang kerja Gubernur Banten.