Tentunya dipersiapkan. Kita harus paham di mana yang bisa digarap. Kita pelajari terus kita rangkai dan persiapkan.
Tapi juga banyak yang mendadak. Improviasi ada, tapi sangu dari bawah itu juga harus ada. Kalau gak gitu, salah-salah kan jadi bahaya.
Makanya saya sering ngomong sama temen-temen, mau jadi dagelan mau jadi pelawak monggo. Tapi pelawak tidak hanya modal lucu, tapi IQ, kecerdasan.
Kalau cuma mencari orang ketawa mudah kok, di prapatan udo gulung-gulung pasti orang pada ketawa.
Kalau saling ejek di panggung itu direncanakan? Teman yang diejek marah?
Ndak, ndak marah. Sudah biasa begitu.
Istri apakah cemburu?
Wooh, anti cemburu. Istri saya kalau sama saya itu loss strom pokoknya. Sak karep-karepmu. Kalau mau nakal sudah dulu-dulu, tapi nyatanya tidak. Kalau mau nakal sekarang sudah tua, kan malu sama anak. Jadi dari dulu memang nggak nakal. (kan-bersambung)
Baca juga: Stadion Jatidiri Semarang Rampung Tahun Ini, Ganjar Tersenyum